Hari Baik Menurut Hindu Bali 18 Oktober 2025, Saatnya Menanam Sirih

- Tidak baik pembuatan bibit tanaman
- Baik membuat benda runcing
- Tidak baik melaksanakan Upacara Manusa dan Pitra Yadnya
Rahajeng semeng semeton sareng sami, punapi gatra? Selamat pagi kawan-kawan semuanya, bagaimana kabarnya?. Semoga kabarmu baik-baik saja ya. Buat kamu yang tidak fit dan terkena efek cuaca super panas, semoga segera pulih ya. Rehat di akhir pekan pada Sabtu, 18 Oktober 2025 ini, sembari membaca hari baik menurut Hindu Bali.
Ramalan hari baik ini dibuat berdasarkan Kalender Bali Digital, untuk menunjukkan sejumlah aktivitas yang cocok dan tidak cocok dilakukan setiap harinya.
Mengawali pagi ini ada hari kala gumarang turun adalah hari baik untuk menanam sirih dan tembakau. Bagi kamu yang ingin menanam jenis tumbuhan tersebut, jangan ditunda lagi dan lakukan hari ini. Yuk baca selengkapnya di bawah ini.
1. Tidak baik pembuatan bibit tanaman

Meski pada hari kala gumarang turun baik untuk menanam sirih dan tembakau. Namun, hari ini tidak bagus untuk pembuatan bibit tanaman. Jadi, kamu dapat beristirahat dahulu di akhir pekan ini dengan melakukan aktivitas lainnya selain membibit tanaman.
Bagi kamu yang ingin melangsungkan beberapa upacara agama Hindu di Bali, hari ini kurang baik untuk terlaksana. Sebab ada hari yang disebut dengan carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha dan atiwa-tiwa atau ngaben (upacara pembakaran jenazah). Hari ini juga tidak baik untuk mulai membangun rumah.
2. Baik membuat benda runcing

Sementara itu, kala sudangastra merupakan hari baik untuk membuat alat yang runcing. Misalnya beberapa perkakas, pisau, paku, kapak, dan sebagainya. Namun, bagi kamu yang ingin menanam dan memetik tanaman, harus menahan diri dahulu. Sebab, ada hari kajeng uwudan merupakan hari yang tidak baik untuk menanam dan memetik tanaman.
3. Tidak baik melaksanakan Upacara Manusa dan Pitra Yadnya

Salah wadi merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan Upacara Manusa Yadnya, ini meliputi wiwaha atau pernikahan, mapendes atau potong gigi, potong rambut, dan sebagainya.
Hari ini juga tidak baik melaksanakan Upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan berbagai upacara untuk kematian. Pararasan: Laku Air, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Buat Astawa, Pratiti: Jaramerana.