Harga Gabah Naik, Upaya Selamatkan Lahan Pertanian di Klungkung

- Bapanas naikkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram.
- Kenaikan harga tersebut diharapkan dapat menekan laju alih fungsi lahan pertanian di Klungkung.
- Petani di masa panen Maret-April bakal meraup keuntungan lebih baik dengan kenaikan HPP.
Klungkung, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan penghasilan petani saat musim panen tiba.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida mengungkap, pihaknya telah menyosialisasi kenaikan harga gabah kering itu ke petani di subak. Petugas juga turun langsung bersama Bulog untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar.
"Kenaikan harga gabah ini diharapkan dapat menekan laju alih fungsi lahan pertanian di Klungkung," ungkap Juanida pada Jumat (21/2/2025).
1. Harga gabah di Klunkung tidak pernah di bawah HPP

Gede Juanida mengungkapkan, di Klungkung harga penjualan gabah selama ini tidak pernah berada di bawah harga pembelian pemerintah atau HPP. Dengan adanya kenaikan ini, diharapkan sektor pertanian, khususnya padi, dapat terus bertahan di tengah pesatnya pembangunan.
Dia mengungkap, sempat muncul isu bahwa harga gabah di Klungkung berada di bawah HPP. Petugas kemudian menelusuri isu trersebut dan mendapati bahwa gabah tersebut masih berada di lahan sawah dan belum melalui proses pengeringan.
"Setelah memperhitungkan biaya produksi seperti panen dan penjemuran sekitar Rp900 hingga Rp1.200 per kilogram, maka harga gabah saat itu sebenarnya sudah sesuai HPP sebelulnya yakni Rp6.000," jelasnya.
2. Pengawasan harga gabah akan diperketat

Dengan kenaikan HPP ini, petani yang akan memasuki masa panen Maret–April mendatang bakal bisa meraup keuntungan lebih baik.
Selain itu, pengawasan harga di lapangan juga akan diperketat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tengkulak yang membeli gabah petani dengan harga terlampau murah.
"Bulog akan turun langsung ke lapangan. Jika ada gabah yang dijual di bawah HPP, Bulog wajib membelinya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan," tambahnya.
3. Produksi gabah di Klungkung sekitar 33 ribu ton setahun

Dalam setahun, luas panen di Klungkung mencapai sekitar 5.200 hektare dengan total produksi sekitar 33 ribu ton gabah kering. Dia menambahkan, dengan pola tanam tiga kali dalam setahun, setiap hektare lahan di Klungkung mampu menghasilkan rata-rata enam ton gabah berkualitas baik.
"Rata-rata produksi mencapai 6 ton per hektare, bahkan ada yang mencapai tujuh ton. Ke depannya, jika gabah masih dijual dalam kondisi di lahan, perhitungan biaya produksi tetap harus diperhitungkan agar sesuai dengan HPP," ujarnya.
Dia berharap, tidak ada gangguan cuaca ekstrem sehingga panen per hektare bisa stabil. "Angka ini terbilang stabil karena faktor cuaca cukup mendukung," kata dia.
Saat ini, pemerintah daerah juga tengah merancang peraturan daerah (perda) inisiatif tentang perlindungan lahan pertanian guna memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Klungkung.