Guru SMP di Tabanan Eksploitasi Siswi di Medsos

Tabanan, IDN Times - Baru-baru ini akun Instagram @nangkela menjadi sorotan warganet. Akun ini mengeksploitasi siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang memakai seragam ketat. Objektifikasi perempuan yang dilakukan oleh akun ini juga mengundang berbagai komentar warganet. Namun saat berita ini diturunkan, akun ini menghilang.
Berdasarkan informasi, pemilik akun @nangkela tersebut adalah seorang guru SMP di Kabupaten Tabanan. Sebelum akun dihapus, konten ini mendapatkan banyak perhatian masyakarat dan kekhawatiran adanya dugaan ekploitasi anak di unggahan tersebut.
Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan mengambil langkah-langkah penanganan, termasuk menegaskan kembali kepada pihak sekolah yang ada di Tabanan mengenai Surat Edaran (SE) yang mengatur penggunaan gadget di lingkungan sekolah.
1. Disdik Tabanan membenarkan unggahan itu dilakukan oleh guru SMP di Tabanan

Dinas Pendidikan Tabanan memberikan klarifikasi, bahwa pemilik akun tersebut adalah seorang guru SMP di Tabanan. Tindakan ini masuk dalam dugaan ranah eksploitasi anak.
"Kejadian ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi kami dan seluruh jajaran pendidikan di Kabupaten Tabanan. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, dan mohon maaf atas perilaku oknum guru yang dimaksud," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, Rabu (21/8/2024).
2. Langkah-langkah yang telah diambil Disdik Tabanan

Disdik Tabanan memberikan peringatan dan penegakan disiplin pascaviral. Pihaknya telah memanggil guru tersebut bersama kepala sekolah, yang didampingi oleh kepala bidang pembinaan SMP dan kepala bidang pembinaan ketenagaan untuk meminta klarifikasi terkait akun @nangkela.
"Selanjutnya kami memberikan teguran tertulis kepada oknum guru tersebut pada Rabu, 21 Agustus 2024. Surat Peringatan (SP) ini merupakan bentuk tindakan tegas kami sebagai upaya penegakan disiplin dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan," papar Darma Utama.
Pihak Disdik Tabanan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh guru di SMP yang bersangkutan beserta kepala sekolahnya untuk menindaklanjuti kejadian tersebut, pada Rabu (21/8/2024). Rapat ini membahas langkah-langkah pencegahan dan pembinaan yang lebih intensif kepada para pendidik di SMP bersangkutan. Rapat koordinasi ini juga akan dijadwalkan untuk seluruh SMP se-Kabupaten Tabanan.
Guru yang mengeksploitasi ini juga akan diberikan pembinaan intensif oleh kepala sekolah, pengawas sekolah maupun kepala bidang pembinaan ketenagaan.
3. Disdik Tabanan tegaskan kembali SE pengunaan gadget di lingkungan sekolah

Darma Utama menyebutkan, pihak Disdik Tabanan sebelumnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 420/7659/Disdik Tentang Penggunaan Gadget atau Penggunaan Perangkat Komunikasi Digital Oleh Siswa pada tanggal 15 Agustus 2024 untuk mengatisipasi dampak negatif penggunaan perangkat digital, sosialisasi UU ITE dan pemantauan, serta pengawasan penggunaan perangkat digital di lingkungan sekolah.
Isi dari SE tersebut antara lain:
- Memaksimalkan penggunaan gadget atau perangkat komunikasi digital bagi guru dan murid untuk pelaksanaan pembelajaran
- Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan perangkat komunikasi digital oleh murid, bekerja sama dengan komite sekolah
- Menyosialisasikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) secara berkala kepada siswa
- Membuat dan melaksanakan program literasi guna mencegah dampak buruk pemanfaatan perangkat komunikasi digital ataupun aplikasi yang dapat menurunkan integritas moral seperti pornografi, kekerasan, bullying, dan sebagainya, serta mengampanyekan bijak bermedia sosial kepada para siswa.
4. Disdik Tabanan akan berkoordinasi dengan KPAD Bali

Pihak Disdik Tabanan akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bali untuk melaksanakan sosialisasi terkait hak-hak anak dan risiko eksploitasi.
"Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat mengenai pentingnya perlindungan anak," kata Darma.
Atas kejadian viral ini, Darma menyadari pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan media sosial (medsos) di kalangan pendidik dan siswa. Oleh karena itu pihaknya akan mengawasi lebih intensif akun-akun medsos dari guru serta siswa anak sekolah di Tabanan.
"Kami juga mengimbau kepada para orangtua untuk berperan aktif dalam mengawasi anak-anak mereka saat bermedia sosial. Disdik Tabanan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tabanan, serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya.
Ia juga meminta dukungan dari semua pihak, termasuk orangtua, masyarakat, dan lembaga terkait untuk bersama-sama menjaga dan melindungi anak-anak dari segala bentuk eksploitasi.
"Diharapkan juga agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi pihak-pihak yang terlibat," tegasnya.