Dapur di Karangasem Longsor, Terseret Hujan Sejauh 10 Meter

Karangasem, IDN Times - Hujan deras disertai petir pada Selasa malam, 13 Mei 2025, mengakibatkan bencana alam di Kabupaten Karangasem. Satu di antaranya bencana tanah longsor, pohon tumbang, dan petir yang menyambar rumah.
Tidak ada korban maupun luka saat bencana. Namun warga mengalami kerugian materiel karena rusak. Seperti pelinggih, dapur, atap rumah, dan kilometer listrik.
1. Longsor menimpa dapur dan pelinggih

Bencana tanah longsor itu terjadi di Banjar Dinas Cangwang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang pada Rabu dini hari, 14 Mei 2025. Material longsor menghantam dapur dan sanggah semi permanen milik I Nyoman Tindra hingga rusak.
Perbekel Bunutan, Made Suparwata, mengatakan tanah longsor terjadi pada pukul 02.00 Wita saat hujan mengguyur malam harinya di sekitar lokasi kejadian.
"Hujan mengakibatkan longsor pukul 02.00 Wita. Dapur dan tiga pelinggih rusak," kata Suparwata.
Tidak ada korban jiwa maupun luka. Pemilik bangunan ke rumah kerabat saat peristiwa itu terjadi. Meski begitu, ia mengalami kerugian sekitar Rp30 juta karena dapur dan pelinggih mengalami kerusakan parah.
"Sebelum kejadian (longsor), pemilik bergeser karena hujan cukup deras. Dapur dan pelinggih sampai terseret hingga 10 meter," ujarnya.
2. Petir menyambar rumah warga

Selain itu, rumah warga di wilayah lain tersambar petir. Tepatnya di Banjar Bhuana Kusuma, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Rabu (14/5/2025) dini hari. Bangunan milik Nengah Danta mengalami kerusakan di bagian atap dan kilometer listrik. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Tim TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD sudah ke lokasi untuk melakukan assessment awal. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam kejadian. Hanya kerugian materiel," jelas Arimbawa.
3. BPBD mengimbau warga tetap waspada

Pihaknya mengimbau warga Kabupaten Karangasem agar selalu waspada terhadap pohon tumbang dan tanah longsor. Jauhi pohon besar yang sudah tua, dan rapuh. Mengingat cuaca di Karangasem cukup ekstrem beberapa hari ini.
"Kita imbau warga untuk tetap berhati-hati, dan waspada di saat cuaca ekstrem. Dilarang mendekati daerah tebing yang berpotensi longsor serta dekat pepohonan. Tujuannya antisipasi hal yang tak diinginkan," imbau Arimbawa.
Mantan Kabid Damkar itu mengakui menerima beberapa laporan fenomena alam yang menimbulkan bencana. Yaitu longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir. Kerugiannya sudah mencapai puluhan juta.