Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pencemaran laut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Denpasar, IDN Times - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan menjadi momentum gerakan untuk membangun ekonomi biru dunia. Mereka mencoba menjadi penggerak, pemulihan, dan transformasi ekonomi untuk kelestarian lingkungan serta keberlanjutan.

Manfaat forum ini diakui tidak akan langsung dirasakan. Namun, akan berupaya memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia, termasuk Indonesia untuk mencapai masa depan keberlanjutan laut.

1. Dampak forum keberlanjutan lautan ini akan dirasakan 15 tahun mendatang

Nelayan terpaksa mogok karena bangkai babi yang terapung di Danau menyebabkan pencemaran (IDN Times/Prayugo Utomo)

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo Manuhutu, mengakui bahwa manfaat KTT AIS Forum 2023 tidak akan dirasakan secara langsung bagi Indonesia. Namun pertemuan ini diharapkan dapat memupuk kolaborasi yang solid dalam upaya mengatasi tantangan multisegi di wilayah terkait keberlanjutan lautan.

Negara pulau, dan kepulauan perlu mengembangkan solusi cerdas, dan inovatif yang berbasis alam. Sehingga diperlukan kolaborasi untuk mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara AIS. Terutama dalam empat hal yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengembangan ekonomi biru, penanganan sampah plastik laut, dan tata kelola maritim yang baik.

”Manfaat forum mungkin tidak akan langsung dirasakan oleh kita saat ini. Namun dalam 10 hingga 15 tahun ke depan forum ini akan memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia termasuk Indonesia di dalamnya,” ujarnya, dalam rilis yang diterima IDN Times, Minggu (8/10/2023).

2. Forum solidaritas untuk mengatasi ancaman terhadap lingkungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di