Denpasar, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Denpasar telah melatih 100 orang warga di Kota Denpasar. Warga dari empat kecamatan ini telah mendapatkan pelatihan dasar pada awal 2025 lalu.
“Relawan ini telah dilatih oleh teman-teman damkar cara memadamkan api dan operasional dasarnya,” kata I Made Tirana, Kepala Dinas Damkartan Kota Denpasar kepada IDN Times, pada Sabtu (14/6/2025). Seperti apa informasi selengkapnya? Baca di bawah ini.
Tirana mengatakan, 100 orang relawan terlatih ini adalah bagian dari proyek percontohan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pembentukan relawan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga dalam penanganan kebakaran dan ketahanan lingkungan.
Nantinya, para relawan akan menangani kebakaran secara kolektif di desa atau kelurahan masing-masing. Mereka dilatih sebagai langkah mitigasi awal sambil menanti kedatangan petugas damkar. Demi mendukung kerja para relawan, Kemendagri RI menyediakan 16 armada pemadam kebakaran berukuran mini.
Namun, Tirana menyatakan belum tahu secara pasti kapan mobil pemadam kebakaran ini diberikan. Rencana awalnya, mobil berkapasitas 1000 liter itu akan diserahkan pada akhir tahun 2025.
“Kami masih menunggu hibah dari pusat karena sebagai pilot project Kemendagri,” ujar Tirana.
Sementara, di luar 16 unit armada mini, Damkar Denpasar telah menerima enam unit armada baru. Kata Tirana, keenam unit armada itu telah lengkap diterima pihaknya. Tiga armada masing-masing memiliki kapasitas sebesar 5000 liter air. Sedangkan tiga armada lainnya berkapasitas 3000 liter air.
“Armada baru ini lebih canggih dan kami lebih mudah mengoperasikannya,” katanya.
Para relawan ditunjuk langsung oleh masing-masing desa atau kelurahan yang ada di 4 kecamatan se-Kota Denpasar, yaitu Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Selatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar tahun 2023, ada 43 desa atau kelurahan di Kota Denpasar.
“Kita sudah berproses terkait pembentukan relawan per kecamatan, beberapa diantaranya ada relawan perempuan,” ujar Tirana.
Sebagai upaya pencegahan kebakaran, Tirana menjelaskan, sosialisasi secara rutin dilakukan kepada warga di lingkungan desa, sekolah, dan sejumlah instansi atau perkantoran.
“Kita tidak henti-hentinya memberikan sosialisasi masyarakat dalam mencegah kejadian kebakaran kita harus tetap waspada,” ujarnya.
Tirana menyebutkan, sebagai pencegahan awal, warga dapat mengecek instalasi listrik masing-masing rumah secara berkala. Termasuk memerhatikan asap dupa saat upacara agar tidak diletakkan pada material yang mudah terbakar.