Cuaca Buruk, Penginapan di Nusa Penida Sepi Bookingan

Klungkung, IDN Times - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), tingkat kunjungan wisatawan ke Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, masih belum sesuai ekspektasi pelaku pariwisata.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, hingga pertengahan Desember 2024, pemesanan kamar untuk perayaan pergantian tahun di kawasan wisata populer tersebut belum mengalami peningkatan yang signifikan.
Ketua BPC PHRI Kabupaten Klungkung, Putu Darmaya, menyebutkan kondisi ini diduga kuat dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang melanda Bali selama beberapa pekan terakhir. Hujan deras dan angin kencang membuat wisatawan ragu untuk melakukan perjalanan, terutama ke Nusa Penida yang memerlukan penyeberangan laut.
"Hingga saat ini belum ada pembatalan pemesanan, namun tingkat booking untuk libur Nataru sangat jauh dibandingkan tahun lalu. Cuaca yang kurang mendukung menjadi faktor utama. Kami percaya, jika kondisi cuaca membaik, kunjungan akan kembali seperti biasa," ujar Putu Darmaya, Selasa (24/12/2024).
1. Pelaku pariwisata menduga sepinya booking penginapan karena cuaca tidak menentu

Seorang pemilik penginapan di Desa Bunga Mekar, Ketut Kusetyawan, mengakui hingga kini belum ada tamu yang memesan kamar di penginapannya.
"Tahun lalu, pada periode yang sama, sudah ada tamu yang memesan untuk Natal dan Tahun Baru. Sekarang masih kosong, kemungkinan besar karena cuaca buruk," ungkapnya.
Ia menambahkan, cuaca menjadi kendala besar bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Nusa Penida, mengingat akses ke kawasan ini bergantung pada penyeberangan laut.
2. Utamakan keselamatan wisatawan saat cuaca buruk

Cuaca yang tidak bersahabat ini menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, Darmaya berharap pemerintah daerah (pemda) memberikan perhatian lebih terhadap keselamatan dan kenyamanan wisatawan, terutama di pelabuhan penyeberangan.
"Jika cuaca tidak memungkinkan, sebaiknya penyeberangan ditunda untuk menghindari potensi kecelakaan di laut. Jangan asal terima saja. Batasi penyeberangan jika kondisi buruk," ungkap dia.
3. Balawista harus bersiaga di destinasi wisata

Darmaya juga menyoroti pentingnya kehadiran petugas keamanan di lokasi wisata. Ia menekankan perlunya balawista di pantai-pantai yang ramai dikunjungi untuk memberikan peringatan kepada wisatawan tentang potensi bahaya, seperti ombak besar dan jalan licin.
"Petugas harus selalu siaga. Larangan bagi wisatawan yang ingin berfoto di tebing-tebing licin juga sangat diperlukan untuk mencegah kecelakaan," jelasnya.