Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Keluhkan Wisman di Karangasem yang Tinggal di Kos-Kosan

Gapura Pura Lempuyang. (Dok.Pribadi/Muhammad Ibnu Khaldun)
Gapura Pura Lempuyang. (Dok.Pribadi/Muhammad Ibnu Khaldun)
Intinya sih...
  • Wisman tinggal di kost rawan menimbulkan berbagai persoalan
  • Bupati Karangasem tegaskan akan siapkan langkah pengawasan lebih ketat
  • Gus Par sebut wisatawan harus berkontribusi positif ke Kabupaten Karangasem
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karangasem, IDN Times - Maraknya wisatawan asing yang memilih tinggal di kos-kosan wilayah Karangasem mulai dikeluhkan warga. Hal itu karena dianggap sangat merugikan industri pariwisata

Seperti yang diungkapkan seorang warga yang juga pelaku pariwisata di Karangasem Made Warnata. Ia menyebut, saat ini sejumlah WNA yang merupakan wisatawan, berlibur ke Karangasem namun lebih memilih tinggal di rumah kost.

Praktik WNA yang lebih memilih kos-kosan daripada vila, hotel, atau homestay resmi juga dikhawatirkan merugikan sektor pariwisata.

"Mereka ini kan berwisata, kalau tinggal di kost tidak ikut berkontribusi terhadap pendapatan daerah yang biasanya diperoleh dari sektor akomodasi resmi," ungkap Made Warnata, Kamis (2/10/2025).

1. Wisman tinggal di kost rawan menimbulkan berbagai persoalan

Foto hanya ilustrasi: WNA yang memperpanjang visa di Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)
Foto hanya ilustrasi: WNA yang memperpanjang visa di Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena dianggap rawan menimbulkan persoalan administrasi maupun pelanggaran aturan keimigrasian.

Warnata menyebut, keberadaan WNA di kos-kosan kerap menimbulkan keresahan. Selain sulit terpantau, mereka juga khawatir tidak adanya data resmi bisa berdampak buruk di kemudian hari.

“Kalau tinggal di vila atau homestay kan jelas izinnya. Kalau di kos, kami takut tidak terdata. Jangan sampai ada masalah yang merugikan,” ungkap Warnata.

2. Bupati Karangasem tegaskan akan siapkan langkah pengawasan lebih ketat

Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata
Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Menanggapi hal itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata menegaskan pihaknya sedang menyiapkan langkah pengawasan lebih ketat.

Pemkab akan menggandeng instansi terkait, mulai dari desa, kelurahan hingga aparat penegak hukum untuk memastikan keberadaan WNA tercatat dengan baik. “Kami tidak ingin ada yang melanggar aturan atau merugikan masyarakat,” ujar Bupati yang biasa disapa Gus Par itu.

3. Potensi gesekan antara warga lokal dan pendatang harus dihindari

Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata.
Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Ia menambahkan, pengawasan ini juga bertujuan menjaga keamanan serta ketertiban wilayah Karangasem. Dengan begitu, potensi gesekan antara warga lokal dan pendatang dapat dihindari, sekaligus memastikan Karangasem tetap kondusif sebagai daerah tujuan wisata yang sehat dan berdaya saing.

"Intinya kami tidak ingin hal ini dibiarkan, dan wisatawan juga berkontribusi positif terhadap Karangasem," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Bali

See More

Cuaca Bali pada 2 Oktober 2025 Diprediksi Cerah Berawan

02 Okt 2025, 09:59 WIBNews