Warga Keluhkan Wisman di Karangasem yang Tinggal di Kos-Kosan

- Wisman tinggal di kost rawan menimbulkan berbagai persoalan
- Bupati Karangasem tegaskan akan siapkan langkah pengawasan lebih ketat
- Gus Par sebut wisatawan harus berkontribusi positif ke Kabupaten Karangasem
Karangasem, IDN Times - Maraknya wisatawan asing yang memilih tinggal di kos-kosan wilayah Karangasem mulai dikeluhkan warga. Hal itu karena dianggap sangat merugikan industri pariwisata
Seperti yang diungkapkan seorang warga yang juga pelaku pariwisata di Karangasem Made Warnata. Ia menyebut, saat ini sejumlah WNA yang merupakan wisatawan, berlibur ke Karangasem namun lebih memilih tinggal di rumah kost.
Praktik WNA yang lebih memilih kos-kosan daripada vila, hotel, atau homestay resmi juga dikhawatirkan merugikan sektor pariwisata.
"Mereka ini kan berwisata, kalau tinggal di kost tidak ikut berkontribusi terhadap pendapatan daerah yang biasanya diperoleh dari sektor akomodasi resmi," ungkap Made Warnata, Kamis (2/10/2025).
1. Wisman tinggal di kost rawan menimbulkan berbagai persoalan

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena dianggap rawan menimbulkan persoalan administrasi maupun pelanggaran aturan keimigrasian.
Warnata menyebut, keberadaan WNA di kos-kosan kerap menimbulkan keresahan. Selain sulit terpantau, mereka juga khawatir tidak adanya data resmi bisa berdampak buruk di kemudian hari.
“Kalau tinggal di vila atau homestay kan jelas izinnya. Kalau di kos, kami takut tidak terdata. Jangan sampai ada masalah yang merugikan,” ungkap Warnata.
2. Bupati Karangasem tegaskan akan siapkan langkah pengawasan lebih ketat

Menanggapi hal itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata menegaskan pihaknya sedang menyiapkan langkah pengawasan lebih ketat.
Pemkab akan menggandeng instansi terkait, mulai dari desa, kelurahan hingga aparat penegak hukum untuk memastikan keberadaan WNA tercatat dengan baik. “Kami tidak ingin ada yang melanggar aturan atau merugikan masyarakat,” ujar Bupati yang biasa disapa Gus Par itu.
3. Potensi gesekan antara warga lokal dan pendatang harus dihindari

Ia menambahkan, pengawasan ini juga bertujuan menjaga keamanan serta ketertiban wilayah Karangasem. Dengan begitu, potensi gesekan antara warga lokal dan pendatang dapat dihindari, sekaligus memastikan Karangasem tetap kondusif sebagai daerah tujuan wisata yang sehat dan berdaya saing.
"Intinya kami tidak ingin hal ini dibiarkan, dan wisatawan juga berkontribusi positif terhadap Karangasem," jelasnya.