Cuaca Buruk, Pariwisata Nusa Penida Merugi

- Kunjungan wisatawan ke Nusa Penida menurun drastis
- Dampak penutupan jalur Sanur terhadap hotel, homestay, dan transportasi lokal
- Dinas Pariwisata menghimbau wisatawan menggunakan jalur alternatif Kusamba–Sampalan
- Ancaman banjir rob di pesisir Bali selama 15 hari ke depan
- Peringatan potensi banjir pesisir di wilayah Bali pada 9–16 Agustus 2025
- Fenomena dipicu oleh Fase Bulan Purnama dan Perigee yang dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum
Klungkung, IDN Times-Gelombang tinggi yang melanda perairan Bali kembali memaksa penutupan sementara jalur penyeberangan Sanur–Nusa Penida.
Kebijakan buka-tutup pelayaran itu pun berdampak langsung pada sektor pariwisata Nusa Penida, mulai dari pembatalan reservasi hotel hingga terhentinya jasa transportasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati, menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Nusa Penida untuk memantau situasi di lapangan.
Menurutnya, penutupan dilakukan demi keselamatan penumpang, mengingat ombak besar sangat beresiko bagi pelayaran jalur dari Sanur dan Serangan.
“Kami memahami kondisi ini sangat memberatkan pelaku pariwisata. Namun, keselamatan wisatawan dan warga tetap menjadi prioritas utama,” ujar Sulistiawati, Jumat (8/8/2025).
1. Kunjungan wisatawan ke Nusa Penida menurun drastis

Sejak penutupan jalur Sanur diberlakukan, tingkat kunjungan wisatawan ke Nusa Penida menurun drastis.
Banyak wisatawan membatalkan perjalanan, yang berujung pada kerugian bagi hotel, homestay, dan penyedia transportasi lokal.
"Pelaku pariwisata di Nusa Penida, melaporkan banyak wisatawan yang membatalkan pesanan hotel. Demikian halnya untuk jasa trasportasi di Nusa Penida," ungkap Sulistiawati.
2. Dinas Pariwisata mengimbau wisatawan ke Nusa Penida bisa melalui Pelabuhan Kusamba

Made Sulistiawati mengatakan, masih ada alternatif penyeberangan melalui rute Kusamba–Sampalan.
Namun, jalur ini memiliki keterbatasan kapasitas sehingga tidak mampu sepenuhnya menampung lonjakan penumpang akibat penutupan Sanur.
“Harapannya, cuaca segera membaik agar aktivitas pariwisata kembali normal,” tutup Sulistiawati.
3. Ada ancaman banjir rob di pesisir Bali selama 15 hari ke depan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan potensi banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir Bali pada 9–16 Agustus 2025.
Fenomena ini dipicu oleh Fase Bulan Purnama pada 9 Agustus dan Perigee pada 14 Agustus yang dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah, Pesisir Selatan Kabupaten Jembrana, Pesisir Selatan Kabupaten Tabanan, Pesisir Kabupaten Badung
Pesisir Kota Denpasar, Pesisir Kabupaten Gianyar, Pesisir Selatan Kabupaten Klungkung, hingga Pesisir Selatan Kabupaten Karangasem.