[Cek Fakta] Mantan Menkes RI Terawan Promosi Obat Diabetes

Gianyar, IDN Times - Beredar sebuah tayangan iklan di YouTube Shorts yang menampilkan seorang pembawa berita di stasiun televisi swasta Indonesia. Pembawa berita tersebut seolah mewawancarai mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Terawan Agus Putranto.
Videonya juga memperlihatkan Terawan yang mempromosikan obat diabetes dengan beberapa klaim khasiat dan manfaatnya. Namun, bagaimana faktanya?
1. Hasil pemeriksaan fakta

Pemeriksa fakta menggunakan beberapa metode, seperti melakukan tangkapan layar terhadap iklan tersebut. Lalu melakukan reverse image menggunakan tools RevEye. Hasilnya, dari empat pendeteksi gambar, peramban Yandex mendeteksi tangkapan layar tersebut dan membawa pemeriksa fakta pada satu tautan YouTube.
Setelah dibuka, tautan YouTube tersebut berisi sebuah video berjudul “GVS2020 – GVS | Hon Lt Gen TNI (ret) Dr Terawan Agus Putranto, Minister of Health, Indonesia”. Video yang diunggah oleh kanal YouTube Gavi pada 5 Juni 2020 itu merupakan agenda internasional Global Vaccine Summit 2020, yang diadakan the Vaccine Alliance.
Kala itu Terawan yang masih menjabat sebagai Menkes, mewakili Indonesia secara daring. Melalui video tersebut, Terawan menyampaikan apresiasi Indonesia terkait adanya kerja sama global dalam vaksinasi. Termasuk apresiasi terhadap adanya komitmen pembiayaan imunisasi berkelanjutan, serta kesiapan negara dalam pengembangan, dan produksi vaksin COVID-19.
Faktanya, dilansir dari turnbackhoax.id, jika diperhatikan lebih teliti, gerak bibir dan suara Terawan Agus Putranto dalam video tersebut tidak sinkron. Hasilnya, audio itu memiliki probabilitas 98 persen sebagai konten buatan. Video aslinya ditemukan di kanal YouTube Gavi, the Vaccine Alliance dengan judul “GVS2020 – GVS | Hon Lt Gen TNI (ret) Dr Terawan Agus Putranto, Minister of Health, Indonesia”.
2. Waspada iklan menggunakan deepfake

Ini bukan pertama kalinya video Terawan digunakan untuk membuat iklan produk kesehatan tertentu. Dalam beberapa iklan kesehatan, Terawan kerap tampil sedang mempromosikan obat diabetes. Faktanya, tidak satupun video asli Terawan yang membicarakan tentang obat diabetes.
Tipe video iklan palsu tersebut menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Video yang menunjukkan Terawan mempromosikan obat diabetes merupakan hasil rekayasa dari sebuah video yang diolah, sehingga memiliki suara dan gerakan mirip dengan Terawan. Video AI jenis ini dikenal dengan sebutan deepfake.
Dilansir dari artikel Meredith Somers dalam Institut Teknologi Massachusetts, istilah "deepfake" pertama kali dicetuskan pada akhir tahun 2017 oleh seorang pengguna Reddit dengan nama yang sama. Pengguna ini membuat ruang di situs berita dan agregasi daring, tempat mereka berbagi video porno yang menggunakan teknologi pertukaran wajah sumber terbuka.
3. Tips mengenali video deepfake

Matt Groh, asisten peneliti Affective Computing Group di MIT Media Lab, menjabarkan ada tiga hal yang dapat diamati untuk membedakan video asli atau rekayasa.
Pertama bagian wajah, apakah seseorang berkedip terlalu banyak atau terlalu sedikit? Apakah alisnya pas dengan wajahnya? Apakah rambutnya berada di tempat yang salah? Apakah kulitnya tampak seperti hasil rekayasa cahaya atau, sebaliknya, apakah ada terlalu banyak kerutan? Video iklan deepfake tersebut menunjukkan gerakan mata Terawan yang tidak stabil. Selain itu, gerakan bibirnya tampak kaku saat berbicara dan terkesan dipaksakan.
Kedua, audio dalam video. Apakah suara seseorang tidak sesuai dengan penampilannya (misalnya pria bertubuh besar dengan suara feminin yang lebih tinggi). Suara Terawan maupun pembawa berita dalam video tersebut tidak alami, patah-patah seperti robot.
Ketiga yaitu pencahayaan. Seperti apa pantulan cahayanya. Jika ada, yang dihasilkan kacamata seseorang di bawah cahaya? (Deepfake sering kali gagal sepenuhnya menggambarkan fisika alami pencahayaan.) Video iklan diabetes tersebut pencahayaannya hanya pada satu wajah Terawan, alhasil tampak tidak alami.
Selain itu, video tersebut menggunakan keterangan atau narasi yang berlebihan. Sehingga tidak dapat dipercaya. Kesimpulannya, video iklan Terawan mempromosikan obat diabetes adalah hoaks.
Jika ada tanda-tanda diabetes dini pada diri kamu maupun keluarga, kenali penyebab dan pencegahan awalnya melalui artikel IDN Times berikut ini.