Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bali Mencatat 12.101 Kasus AIDS Sejak 1987

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Denpasar, IDN Times - Tim Penanggulangan AIDS di Bali semakin maksimal menjangkau penderita HIV/AIDS. Upaya tersebut diharapkan dapat menguak fenomena gunung es, dan dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan program Penanggulangan AIDS. Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, AA Ngurah Patria Nugraha, menyampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengeluarkan data jumlah HIV/AIDS secara kumulatif di Bali dari tahun 1987 hingga 2024 sebanyak 31.880 kasus.

"Data kumulatif kasus AIDS sebanyak 12.101 kasus, dan HIV sebanyak 19.779 kasus," ungkapnya.

1. Tim Penanggulangan AIDS di Bali bekerja maksimal

Ilustrasi HIV/AIDS (pexels.com/Photo by Anna Shvets)

Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, AA Ngurah Patria Nugraha, mengatakan data peningkatan kasus HIV-AIDS dari tahun 2021-2022 sebanyak 248 kasus. Dari tahun 2022-2023 170 kasus, dan dari tahun 2023-2024 sebanyak 12 kasus. Temuan tersebut terkait jangkauan setiap tahunnya, di mana setiap temuan akan mendapatkan layanan pengobatan. Sehingga bisa mempertahankan kualitas hidupnya dengan baik, dan tidak sampai masuk ke fase AIDS.

“Temuan kasus Ini menunjukkan Tim Penanggulangan AIDS di Bali melaksanakan tugas secara maksimal. Bisa dipakai acuan melaksanakan kegiatan penanggulangan AIDS ke depannya," ungkapnya.

2. Layanan HIV/AIDS di Bali disiapkan sangat baik

Ilustrasi rumah sakit dan ambulans (unsplash/Zachary Keimig)

Sementara itu, terkait temuan kasus HIV/AIDS di masing-masing daerah, AA Ngurah Patria Nugraha menyampaikan, itu akibat dari semakin baiknya layanan yang disiapkan kabupaten/kota. Misalnya di Kota Denpasar. kasus HIV/AIDS terlihat tinggi karena layanan dan fasilitas yang disiapkan sangat baik, sehingga masyarakat ingin mengakses layanan yang ada di Denpasar.

"Dan data yang diambil tersebut terlihat bahwa Denpasar sangat besar temuan kasusnya,” katanya.

3. Pengguna layanan kebanyakan dari luar Bali

Ilustrasi koridor rumah sakit (pexel.com/Anton)

Pengelola Program Humas dan Kemediaan KPA Provinsi Bali, Yuniambara, menyampaikan beberapa klien yang menghubungi KPA Provinsi Bali melalui laman KPA Provinsi Bali selalu ingin meminta informasi, serta ingin melakukan tes di wilayah Denpasar.

Kebanyakan mereka bukan masyarakat Bali. Sebagian besar yang mau tes adalah warga luar Bali seperti Jakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan wilayah luar Bali lainnya.

"Mereka biasanya meminta informasi melalui WA (WhatsApp) hubungi kami. Kami merekomendasikan beberapa tempat yang bisa dimanfaatkan untuk tes serta pengambilan ARV,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Irma Yudistirani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us