Lagi! Paus Sperma Ditemukan Terdampar dan Membusuk di Nusa Dua Bali

Diperkirakan sudah dua paus sperma yang mati

Badung, IDN Times – Bangkai paus sperma kembali ditemukan terdampar di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali pada Rabu (18/11/2020). Bangkai yang ditemukan sebelumnya, mengambang di kawasan perairan Pulau Serangan. Hingga saat ini diperkirakan ada dua ekor paus sperma yang mati di wilayah perairan Provinsi Bali.

Baca Juga: Bangkai Paus Sperma Ditemukan Mati di Pulau Serangan Denpasar

1. BPSPL mengambil DNA paus sperma yang terdampar

Lagi! Paus Sperma Ditemukan Terdampar dan Membusuk di Nusa Dua Baliindozone.id

Menurut keterangan dari Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, adanya kemungkinan bangkai paus sperma yang terdampar ini merupakan temuan yang kedua. Saat ditemukan, kondisinya sudah busuk dan dagingnya terurai.

“Pagi ini kami temukan paus satu ekor lagi ya. Paus sperma sudah terdampar dan kondisinya berbeda dengan yang kemarin. Kemungkinan ini individu yang berbeda dengan yang kemarin," ungkapnya.

Guna memastikan adanya dugaan bahwa bangkai paus sperma ini berbeda dengan yang ditemukan pada hari sebelumnya, tim dari BPSPL telah mengambil DNA-nya (Deoxyribonucleic acid).

“Tim lagi mengambil DNA-nya nanti kami bandingkan hasilnya apakah berbeda atau tidak. Tapi dari sisi ukuran, ini berbeda karena panjangnya lebih dari 13 meter,” jelasnya.

Tim BPSPL kemudian melakukan penguburan menggunakan bantuan alat berat di sekitar lokasi.

2. BPSPL masih melakukan penyelidikan

Lagi! Paus Sperma Ditemukan Terdampar dan Membusuk di Nusa Dua BaliBPSPL Denpasar mengubur bangkai paus sperma yang terdampar di Nusa Dua (Dok.IDN Times/BPSPL Denpasar)

Permana Yudiarso mengungkapkan bahwa BPSPL masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Namun diduga ada tiga faktor hingga paus sperma ini mati dan terdampar di wilayah Bali.

Ia menjelaskan bahwa faktor pertama karena sakit sehingga mati di tengah laut dan terdampar di wilayah Bali. Kedua, karena tertabrak, baik tabrakan dengan karang maupun perahu, atau terkena tombak sehingga menyebabkan luka.

Penyebab ketiga yakni karena disorientasi yakni gangguan pada sonarnya (alat bantu berjalan). “Nah dugaan-dugaan itu kami himpun. Ini kan dua individu berbeda kan aneh ya,” jelasnya.

Mengingat paus sperma hidupnya soliter (tidak bergerombol/hidup sendiri-sendiri), jalur migrasinya berada di laut dalam di selatan Pulau Bali, di Laut Sawu, selatan Nusa Tenggara Barat hingga Australia, Larantuka, dan Flores Timur, Labuan Bajo dan Selat Lombok.

“Ya memang lagi musim-musimnya bulan November, Desember musim peralihan kalau kami bilang di laut ya. Itu musim mereka melewati perairan Indonesia. Migrasi ya. Jadi paus ini migrasi ya keliling-keliling dunia dan musim-musim bulan ini melewati perairan Indonesia,” jelasnya.

3. Bangkai paus sperma berukuran 10-12 meter mengambang di Perairan Serangan

Lagi! Paus Sperma Ditemukan Terdampar dan Membusuk di Nusa Dua BaliBangkai Paus Sperma di perairan Serangan (Dok.IDN Times/TCEC)

Sebelumnya, bangkai Paus Sperma berukuran sekitar 10-12 meter ditemukan sudah dalam keadaan membusuk di sekitar perairan Teluk Serangan pada Selasa (17/11/2020) pagi. Hanya saja petugas tidak melakukan evakuasi karena posisinya jauh dari bibir pantai dan terbawa arus.

Pengelola Turtle Conservation and Education Center (TCEC), I Made Sukanta mengungkapkan bangkai paus sperma tersebut ditemukan sudah membusuk dan mengeluarkan bau. Selain itu isi perut juga sudah keluar.

“Ikut untuk memantau tadi karena kondisinya sudah mengeluarkan bau tidak sedap dan posisi paus jauh dari bibir pantai,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya