Potret Longsor di Jalur Denpasar-Buleleng, Lalu Lintas Sempat Lumpuh 

Tetap waspada ngih semeton, apalagi saat hujan deras

Buleleng, IDN Times – Hujan deras yang mengguyur Pulau Bali pada Jumat (19/11/2021), pukul 16.00 Wita menyebabkan longsor di jalur Denpasar-Gilimanuk. Peristiwa ini sempat menutup akses lalu-lintas karena material longsoran memenuhi jalan.

Diketahui bahwa peristiwa tanah longsor ini terjadi di Jalan Munduk, tepatnya di tikungan Barak, Banjar Dinas Taman, Desa Munduk. Bagaimana tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatasi kondisi tersebut? 

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

1. Material longsoran berupa batu sebesar pot bunga

Potret Longsor di Jalur Denpasar-Buleleng, Lalu Lintas Sempat Lumpuh Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, menjelaskan peristiwa longsor itu terjadi pukul 16.00 Wita. Material longsor berupa batu-batuan sempat menutup akses lalu lintas Denpasar-Buleleng selama 45 menit.

“Sudah dibersihkan oleh Linmas Desa Munduk bersama warga di sana dan juga BPBD. Sekarang sudah-sudah, jalan sudah normal,” ungkapnya.

Material longsoran tersebut berupa batu sebesar pot bunga dan saat ini sudah dibersihkan serta diletakkan di pinggir jalan.

2. Hujan deras dan struktur tanah yang tidak kuat menjadi penyebab utamanya

Potret Longsor di Jalur Denpasar-Buleleng, Lalu Lintas Sempat Lumpuh Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

Putu Ariadi Pribadi mengatakan tebing di sekitar lokasi kontur tanahnya tidak kuat menahan derasnya hujan saat itu sehingga terjadi longsor yang kemudian menutup jalan. Hujan deras tersebut berlangsung cukup lama yakni sekitar 1 jam.

“Di sana, tebing agak tinggi. Kondisinya tidak kuat, hujan tadi. Penyebabnya karena hujan deras dan airnya nyosor tanahnya sehingga tanah tidak kuat jatuh kebawa air hujan," jelasnya.

3. Beberapa lokasi di Buleleng rawan longsor

Potret Longsor di Jalur Denpasar-Buleleng, Lalu Lintas Sempat Lumpuh Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

Beberapa lokasi di Buleleng yang rawan mengalami longsor di antaranya Kecamatan Busungbiu, Kecamatan Banjar bagian atas, Kecamatan Sukasada, dan Kecamatan Sawan.

“Berpotensi longsor itu. Karena daerahnya berbukit,” jelas Putu Ariadi Pribadi.

Mengingat adanya potensi bencana ini dan prediksi puncak La Nina pada akhir Desember hingga awal Januari mendatang, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Selain itu, diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan drainase dan tidak membuang sampah sembarangan.

4. Warga yang tinggal di bukit diimbau mengungsi apabila menemui tanda-tanda berikut

Potret Longsor di Jalur Denpasar-Buleleng, Lalu Lintas Sempat Lumpuh Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

Lebih lanjut Putu Ariadi Pribadi mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan segera pindah apabila terjadi hujan lebat lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 30 meter. Mereka diimbau untuk berpindah dulu ke rumah tetangga atau ke rumah keluarga yang lain.

“Sambil melihat antisipasi kondisi yang tidak menentu,” jelasnya.

Begitu juga bagi masyarakat yang berada di pinggir pantai, agar waspada karena adanya potensi gelombang laut yang tinggi.

Menurut Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III, berikut daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga berdampak banjir pada Sabtu (20/11/2021) hingga Minggu (21/11/2021):

  1. Kabupaten Badung: Mengwi, Kuta Utara, dan Kuta dengan status waspada.
  2. Kota Denpasar: Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Selatan dengan status waspada
  3. Kabupaten Jembrana: Negara, Melaya, Jembrana, Mendoyo dengan status waspada
  4. Kabupaten Tabanan: Tabanan, Kerambitan, dan Kediri dengan status waspada

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya