53 Program Studi di Universitas Udayana Bali Dipimpin oleh Perempuan 

Laki-laki dan perempuan punya kesempatan sama #BreakTheBias

Badung, IDN Times – Juru Bicara (Jubir) Universitas Udayana (Unud), Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, mengungkapkan dalam mendukung kesetaraan gender, Unud memberikan kesempatan kepada setiap perempuan untuk menduduki posisi penting. Tercatat Direktur Pasca Sarjana, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) adalah seorang perempuan.

“Dan banyak lagi perempuan yang memegang jabatan penting di Unud, baik tingkat fakultas maupun universitas,” ungkapnya pada Senin (28/2/2022). 

Menurut Senja Pratiwi, ada sebanyak 53 Program Studi atau Jurusan di Unud yang pemimpinnya adalah seorang perempuan. Selain itu, Rektor Universitas Udayana periode 2017-2021, Prof dr Anak Agung Raka Sudewi, tercatat sebagai rektor perempuan pertama di Unud.

Baca Juga: Soal Kesetaraan Gender di Kampus, Begini Suara Mahasiswa Unud

1. Unud juga membuka ruang bagi korban kekerasan seksual untuk melapor

53 Program Studi di Universitas Udayana Bali Dipimpin oleh Perempuan Situasi setelah perwakilan mahasiswa UNUD beraudiensi untuk ketiga kalinya dengan Rektorat. (IDN Times/Ayu Afria)

Senja Pratiwi menyampaikan bahwa komposisi mahasiswa perempuan di Unud biasanya selalu lebih banyak dibandingkan mahasiswa laki-laki. Ia menegaskan namun hal itu tidak berpengaruh dan tidak menjadi pertimbangan dalam menerima mahasiswa yang kuliah di Unud.

Ia juga mengakui bahwa mahasiswa perempuan rentan mengalami pelecehan seksual, baik yang dilakukan oleh dosen maupun temannya. Saat ini Unud disebut telah mengimplementasikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan perguruan tinggi.

Adapun Ketua Satgas Universitas Udayana dijabat oleh dosen perempuan dari Fakultas Hukum, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti SH MH. 

"Jumlah anggota satgas perempuan jauh lebih banyak dari laki-laki. Dan satgas juga melibatkan beberapa mahasiswa perempuan sebagai anggota Satgas,” ungkapnya.

2. Unud sediakan layanan psikolog pendamping

53 Program Studi di Universitas Udayana Bali Dipimpin oleh Perempuan Pelepasan mahasiswa Unud yang melaksanakan KKN Tahun 2020 (Dok.IDN Times/Unud)

Kampus Unud juga menyiapkan kanal pengaduan. Senja Pratiwi mengaku sejauh ini sudah masuk beberapa pengaduan dan telah tertangani dengan baik.

Selain itu, Unud juga menyediakan layanan psikolog pendamping yang diberikan oleh para psikolog perempuan, yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Meskipun begitu, Unud belum menyediakan fasilitas penting lainnya untuk civitas akademika. Semisal ruang menyusui di setiap komplek fakultas dan ruang penitipan anak di tingkat perguruan tinggi. 

3. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berkarier

53 Program Studi di Universitas Udayana Bali Dipimpin oleh Perempuan ilustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Senja Pratiwi menyebutkan sejauh ini tidak ada kendala bagi perempuan dalam membangun karier di Unud. Menurutnya kampus memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kaum perempuan untuk berkarier lebih tinggi dan menduduki jabatan yang strategis di lingkungan fakultas maupun universitas.

“Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkarier ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya saja kendala lebih mengarah ke personal problem, yakni menyeimbangkan antara karier, keluarga, dan adat, serta kurangnya ambisi yang dimiliki oleh perempuan,” terangnya.

Begitu juga dalam hal kesempatan mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya