Masyarakat Pesisir Bali Diimbau Waspada Rob dalam Satu Minggu ke Depan

Semoga semuanya aman ya

Badung, IDN Times – Masyarakat di wilayah pesisir Bali diimbau agar waspada banjir pesisir atau rob yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fase bulan baru yang bersamaan dengan jarak terdekat bulan ke bumi, berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut yang signifikan.

Apakah rob juga kemungkinan akan terjadi di daerah lainnya?

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

1. Potensi rob ada di 14 wilayah di seluruh Indonesia

Masyarakat Pesisir Bali Diimbau Waspada Rob dalam Satu Minggu ke DepanIlustrasi banjir. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Berdasarkan rilis dari Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, pada Rabu (1/12/2021), disebutkan bahwa banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 14 wilayah di Indonesia, termasuk Bali. Daerah lainnya meliputi Aceh, Sumatera Utara, Batam, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Sulawesi Utara.

Secara umum, wilayah Bali yang berpotensi terjadi banjir rob adalah daerah di sepanjang pesisir selatan Bali.

2. Masyarakat perlu waspada untuk 8 hari ke depan

Masyarakat Pesisir Bali Diimbau Waspada Rob dalam Satu Minggu ke DepanANTARA FOTO/Aprillio Akbar

BMKG menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia mulai besok, Kamis 2 Desember hingga 9 Desember 2021. Potensi rob ini diprediksi berlangsung dengan waktu berbeda di setiap wilayah.

3. Aktivitas masyarakat kemungkinan akan terganggu

Masyarakat Pesisir Bali Diimbau Waspada Rob dalam Satu Minggu ke DepanSituasi Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Juli 2021 saat pandemik (IDN Times/Ayu Afria)

Secara umum, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Termasuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi di BMKG."

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya