Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makan Bergizi Rp15 Ribu di Mata IRT Denpasar, Dapat Apa?

Ilustrasi anak sekolah di wilayah Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Program makan bergizi yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakbuming Raka ini memiliki nilai anggaran Rp15 ribu per pax. Program yang dulunya disebut dengan makan siang gratis itu menargetkan 82,9 juta orang miskin. Mereka terbagi dalam tiga golongan di antaranya 74,2 juta anak sekolah alias murid; 4,3 juta santri; dan 4,4 juta ibu hamil.

Nah, menanggapi hal tersebut seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Denpasar Barat, Widiyanti, belum menerima informasi apa pun di sekolah anaknya terkait program ini.

“Bawa sendiri dari rumah kalau anaknya mau membawa. Atau makan di kantin ada yang jualan,” katanya, Sabtu (22/6/2024).

1.Anggaran cukup untuk nasi campur, sudah ada sumber protein

nasi goreng cabai merah (pexels.com/세훈 예)

Seandainya anggaran makan bergizi Rp15 ribu diterapkan di Kota Denpasar, menurut Widiyanti  anak-anak bisa mendapatkan nasi campur dengan porsi lebih sedikit dari orang dewasa dan dilengkapi susu. Misalnya campuran nasi, telur, daging, dan susu. Meskipun porsi makan anak-anak tidak sebanyak orang dewasa, namun dalam penyajiannya agar dilakukan kombinasi untuk menghindari kebosanan.

“Kalau di Denpasar itu nasi campur udah dapat. Udah dapat telur, daging, meski porsinya kecil. Ya anak-anak kan biasanya makannya gak banyak,” ungkapnya.

2.Belum ada sosialisasi dari pihak sekolah, orangtua minta dilibatkan

Ilustrasi zona sekolah di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Sebagai orangtua, ia belum menerima informasi apa pun dari pihak sekolah yang akan menerapkan program ini. Kendati anaknya bersekolah di sekolah dasar negeri (SDN) Kota Denpasar, ia berharap agar orangtua anak tetap dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpendapat terkait program ini.

Sementara itu, karena programnya belum ada, Yanti harus membekali anaknya Rp5 ribu per hari sebagai uang saku.

“Kalau di sekolah anakku belum ada program makan gratis. Uang saku saya kasih Rp5 ribu saja sudah cukup. Nantinya kalau ada program makan gratis ya tetap segitu,” jelasnya.

3.Sekolah swasta di Denpasar sudah lebih dulu menjalankan program makan gratis, yang masuk dalam biaya SPP per bulan

Ilustrasi Kacang-Kacangan. (pexels.com/Marina Leonova)

Sementara itu IRT asal Kecamatan Denpasar Selatan lainnya, Wulan, mengatakan bahwa sekolah swasta tempat anaknya telah memiliki program makan gratis. Orangtua tidak dipungut biaya lagi, lantaran termasuk dalam biaya SPP Rp600 ribu per bulan. Akan tetapi, ia merasa menunya tidak sesuai dengan kebutuhan anak dan terlalu sederhana. Misalnya anak-anak diberikan makanan kacang rebus, kentang goreng pakai tepung, bihun goreng, ubi manis digoreng, daun bayam goreng, dan nasi goreng.

“Sudah ada program makan gratis di sekolah ya. Jadi aku gak perlu bikin bekal ya. Tapi ya begitu, ala kadarnya aja sih, karena di sekolahnya dia kan bilangnya vegetarian. Jadi gak di kasih kayak daging,” terangnya.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Irma Yudistirani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us