Ditegur WHO, Korlantas Edukasi Lalu Lintas untuk WNA di Kuta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Ketidakpatuhan berlalu lintas turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) atau warga negara asing (WNA) di Bali menjadi perhatian Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korplantas Polri). Untuk menekan hal tersebut, Korlantas melakukan kampanye keselamatan di tiga titik yakni Kuta, Seminyak, dan Canggu, pada Selasa (8/8/2023) sore.
Agenda yang juga menggandeng PT Jasa Raharja ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketaatan wisatawan dalam berlalu lintas.
Baca Juga: Driver Ojol Diburu, Jadi Pelaku Pemerkosaan WNA di Jimbaran
1. Polri mengaku dapat teguran WHO soal angka kecelakaan yang meningkat
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Ery Nursatari, mengatakan Indonesia mendapat teguran dari World Health Organization (WHO) terkait tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Kejadian ini disebabkan oleh faktor manusia dengan angka kecelakaan tertinggi pengendara roda dua.
“Angka kecelakaan yang cukup tinggi ini, jangan kita anggap remeh ya. Karena setahun, kita itu (kecelakaan) sampai 27 ribu meninggal. Jadi satu jam tiga orang meninggal. Kita ini sudah ditegur oleh WHO, kenapa Indonesia kok tingkat fatalitasnya cukup tinggi?” jelasnya.
2. Lakukan kampanye keselamatan, dan operasi lalu lintas
Safety campaign atau kampanye keselamatan ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan di Indonesia. Terutama di Bali, sebagai etalase Indonesia. Keselamatan berkendara ini juga merupakan lanjutan tuntutan keselamatan sebagai lokasi pariwisata dunia.
“Bali ini adalah kota wisata. Kita tahu setelah pandemik lewat, Bali ini menjadi destinasi yang cukup padat,” jelas Ery.
Selain kampanye keselamatan, Polri juga meningkatkan Operasi Lalu Lintas. Ery menilai, telah terjadi perubahan secara bertahap terkait perilaku turis asing dalam ketaatan berlalu lintas.
3. Wisman mengalami euforia naik sepeda motor di Bali
Sementara itu dari pantauan di lapangan, sejumlah wisatawan yang mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Legian diberhentikan oleh polisi lalu lintas. Mereka kemudian mendapatkan edukasi terkait ketaatan berlalu lintas. Polisi juga membagikan 1000 helm dan kaus kepada turis asing.
“Kita tahu bahwa banyak sekali (wisatawan) yang tidak menggunakan helm. Bahkan kadang-kadang pakaiannya juga tidak sopan. Walaupun Bali kota wisata, tapi kami utamakan keselamatan. Hari ini sengaja sasarannya turis-turis asing,” ungkap Ery.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia sendiri mau memberikan contoh ketaatan berlalu lintas. Mengingat para wisatawan kebanyakan berasal dari negara maju, dan di negaranya tidak ada sepeda motor. Sehingga mereka pasti merasakan euforia naik sepeda motor di Bali.
“Jadi euforia bisa naik motor (di Bali),” jelasnya.