Bali Siapkan 35 Hotel untuk Karantina Wisatawan Asing, Ini Daftarnya

Pariwisata internasional bakal segera dibuka lho semeton

Denpasar, IDN Times – Rencana uji coba pembukaan pariwisata Bali untuk internasional  akan dilakukan mulai 14 Oktober 2021 mendatang. Masyarakat diwanti-wanti agar tidak euforia dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, I Putu Astawa, saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (6/10/2021) siang.

“Jangan sampai nanti ada euforia yang berlebihan dengan pembukaan ini. Takutnya mengabaikan masalah COVID-19 yang dianggap sudah selesai. Ini kita harus waspada,” jelasnya.

Astawa mengatakan dalam menyambut pembukaan pariwisata untuk internasional, Bali telah menentukan sejumlah hotel sebagai tempat karantina calon wisatawan mancanegara. Hotel mana saja yang ditunjuk oleh pemerintah Provinsi Bali? 

Baca Juga: Pariwisata Buka 14 Oktober, Ini Daftar Negara yang Bisa Masuk ke Bali

1. Hotel yang dipilih berdasarkan usulan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Bali

Bali Siapkan 35 Hotel untuk Karantina Wisatawan Asing, Ini DaftarnyaSuasana kawasan wisata Pantai Sanur, Denpasar saat pandemik. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Hotel yang dipilih untuk karantina Warga Negara Asing (WNA) ini disebut ditentukan oleh pemerintah berdasarkan usulan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Saat dikonfirmasi, Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang kerap disapa Cok Ace, mengatakan penentuan hotel dipilih sebagai tempat karantina, diputuskan bersama oleh Disparda Provinsi Bali, Dinas Kesehatan, dan KKP.

"PHRI hanya mengajukan daftar anggota PHRI yang bersedia dijadikan tempat karantina. Karena tidak semua hotel mau dijadikan tempat karantina. Kriteria bisa dipakai karantina atau tidak, antara lain, ada akses alternatif, ada kerja sama dengan rumah sakit atau klinik. Jadi tidak bergengsi atau tidak bergengsi yang menjadi kriteria," jelas Cok Ace.

Sejauh ini telah ditunjuk 35 hotel sebagai lokasi karantina para wisatawan asing. “Sementara ini kayaknya baru 35 yang ditentukan oleh pemerintah itu. SUN, SUN, (area) Sanur, Ubud, Nusa Dua,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, I Putu Astawa. Hotel-hotel tersebut dinilai sangat paham dalam memitigasi COVID-19, termasuk untuk penerapan protokol kesehatan.

Kualitas hotel yang disiapkan disebut sudah memenuhi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) dan memenuhi standar untuk wisatawan mancanegara. Protokol kesehatan di setiap hotel diterapkan dengan ketat dan sudah dibuatkan buku panduan untuk petugas-petugas yang ditempatkan di semua titik. 

Dari data yang IDN Times terima, berikut daftar 35 hotel tersebut:

  1. Grand Hyatt Bali
  2. Melia Bali
  3. Nusa Dua Beach Hotel
  4. The Westin Nusa Dua
  5. The Laguna, A Luxury Collection 
  6. Courtyard by Marriots Nusa Dua
  7. Hyatt Regency
  8. Griya Santrian
  9. Taksu Sanur Hotel
  10. Tandjung Sari 
  11. Prime Plaza Suites Sanur
  12. Swiss-Bel Resort Watu Jimbar
  13. Maya Ubud Resort & Spa
  14. The Westin Resort & Spa Ubud
  15. The Ubud Village Resort & Spa
  16. The Ubud Village Hotel
  17. The Sankara Resort & Spa Ubud by Pramana
  18. The Royal Pita Maha
  19. Komaneka Resorts
  20. Novotel Bandara Ngurah Rai 
  21. Aston Kuta Hotel & Residence 
  22. Swiss-Bel Hotel Tuban
  23. Bali Dynasty Resort
  24. Fairfields by Marriott Bali Kuta Sunset Road 
  25. Hilton Garden Inn Bali Ngurah Rai Airport 
  26. Happer Kuta Bali 
  27. Ramada by Wyndham Bali Sunset Road Kuta
  28. SOL by Melia Benoa Bali
  29. Conrad Bali 
  30. Merusaka
  31. The Mulia Resort and Villa
  32. The Ritz Carlton Bali 
  33. Hilton Bali Resort Nusa Dua
  34. Viceroy
  35. Payogan 

2. Kadisparda Bali memprediksi pada 14 Oktober 2021 belum ada kedatangan wisatawan

Bali Siapkan 35 Hotel untuk Karantina Wisatawan Asing, Ini DaftarnyaSuasana Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)

Meskipun percobaan pembukaan pariwisata akan dilakukan pada 14 Oktober 2021 mendatang, namun Astawa memprediksi pada tanggal itu belum ada kedatangan wisatawan. Menurutnya, para wisatawan tersebut pasti memerlukan waktu untuk apply visa dan pemesanan tiket airlines.

Meskipun begitu, ia menilai tidak apa-apa apabila jumlah kunjungan wisman tidak terlalu banyak, semisal hanya di kisaran 1.000 sampai 2.000 wisman per hari. Terlebih Bali memang masih sangat hati-hati dan waspada dengan gelombang baru COVID-19.

“Saya tidak terlalu optimistis tanggal 14 (Oktober) itu. Tapi mudah-mudahan saja bisa,” terangnya.

Para wisatawan mancanegara, menurutnya, tentu akan melihat data COVID-19 di Provinsi Bali untuk meyakinkan kunjungan mereka. Ia meyakini masih banyak wisatawan yang sudah rindu berkunjung ke Bali.

“Apalagi di negaranya itu musim dingin. Mereka kan butuh juga cuaca yang hangat ke sini ya. Terutama di bulan November, Desember, Januari, itu terutama ya. Itu momentum yang bagus ya untuk jumlah kunjungan,” jelasnya.

3. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah melakukan berbagai persiapan

Bali Siapkan 35 Hotel untuk Karantina Wisatawan Asing, Ini DaftarnyaSuasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat PPKM Darurat (Dok.IDN Times/Bandara Ngurah Rai)

Pihak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai disebut juga telah melakukan persiapan terkait penerimaan wisatawan asing. Mulai dari pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan prosedur-prosedur lainnya.

“Standar-standar nike (itu) sampun disiapkan,” jelas Astawa.

Para calon wisatawan mancanegara yang akan ke Bali harus memenuhi beberapa persyaratan perjalanan, di antaranya: 

  1. Sudah melakukan dua kali vaksinasi
  2. Melakukan test polymerase chain reaction (PCR) maksimal H-3 sebelum keberangkatan
  3. Mengisi aplikasi electronic-Health Alert Card (EHAC) yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dan aplikasi welovebali

Ketika sampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, para wisatawan wajib tes PCR, lalu menunggu satu jam untuk mendapatkan hasil. Setelah itu akan ditempatkan di hotel sementara selama 8 hari. Usai menjalani masa karantina, kemudian kembali dites SWAB. Apabila hasilnya negatif, dipersilakan untuk berwisata di Bali atau pindah hotel.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya