CANSO Asia Pasifik 2023 Bahas Keselematan dalam Navigasi Penerbangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan Civil Air Navigation Services Organization (CANSO) Asia Pacific Conference 2023 yang berlangsung di Bali pada 10 hingga 13 Juli 2023. Kegiatan ini membahas terkait manajemen lalu lintas penerbangan tingkat internasional.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti mengutarakan bahwa terselenggaranya kegiatan ini memberikan keuntungan bagi dunia penerbangan Indonesia. Salah satunya untuk kemajuan dunia penerbangan di ruang udara Indonesia, khususnya dalam pelayanan navigasi penerbangan.
1. Berdiskusi soal inovasi di bidang navigasi penerbangan
Polana mengatakan lebih dari 80 negara yang hadir merupakan para pemimpin manajemen lalu lintas udara (Air Traffic Management) dari seluruh dunia. Mereka kemudian berdiskusi, kolaborasi, dan berbagai pengetahuan serta pengalaman. Beberapa topik menarik yang akan dibahas, di antaranya pengembangan talent untuk berinovasi di bidang navigasi penerbangan. Dan juga pemanfaatan teknologi digital untuk layanan navigasi udara.
“Mengenai berbagai kemajuan, dan tantangan terkait operasional, safety management, serta inovasi teknologi dalam bidang pelayanan navigasi penerbangan,” ungkapnya pada Rabu (12/7/2023).
Baca Juga: Jelang Hadapi Madura United, Dolah Tak Ikut Latihan karena Masih Sakit
2. Meningkatkan similar service pada pelayanan navigasi
Selanjutnya, kolaborasi Air Navigation Services antar negara ini sangat diperlukan. Dan diharapkan tidak ada perbedaan antara layanan navigasi penerbangan di satu negara dan negara yang lain. Untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan.
“Jadi kami menyebutnya similar service, itu adalah tujuannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Regional CANSO APAC, Poh Theen Soh mengungkapkan kesempatan ini sangat baik bagi para peserta yang ingin berkolaborasi, bertukar gagasan, dan mencari solusi. Hal tersebut diperlukan untuk menghadapi tantangan yang terjadi tidak hanya di kawasan Asia Pasifik, tetapi juga di industri pelayanan navigasi penerbangan dunia.
3. Safety dalam navigasi penerbangan jadi isu utama
Ditambahkan oleh Direktur Operasi AirNav Indonesia, Bambang Rianto memberikan contoh pembahasan isu safety atau keselamatan dalam navigasi penerbangan, misalnya soal adanya kegagalan kontigensi di wilayah Asia-Pasifik. Contoh misalkan Indonesia atau Singapura mengalami kegagalan sistem pelayanan navigasi penerbangan maka siapakah dalam hal ini yang men-take over. Ini salah satu isu pokok yang hingga saat ini menjadi pekerjaan rumah.
“Kami tidak mau mengulangi kegagalan yang pernah terjadi di Manila,” tegasnya.
Saat ini, sudah User Preferred Route (UPR) juga sudah diimplementasikan, dan dikoneksikan antara satu negara dan negara lain. Sehingga memberikan nilai tambah kepada airline dan juga airnav. Baik terkait efisiensi waktu, efisiensi level, maupun gas buang emisi karbon.
Baca Juga: 5 Fakta Jelang Duel Papan Atas Bali United Vs Madura United