Aturan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih

Sekarang udah ada shuttle

Karangasem, IDN Times – Pura Agung Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung merupakan tempat pemujaan utama atau Pura Kahyangan Jagat terpenting dan tertinggi di Bali. Dalam waktu dekat, umat Hindu akan melaksanakan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, bertepatan dengan Purnama Sasih Kadasa. Puncak upacara ini dilaksanakan pada 5 April 2023, dan dilanjutkan Nyejer selama 21 hari hingga 26 April 2023.

Pelaksanaan diatur dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 03 Tahun 2023 Tentang Tatanan Baru Bagi Pemedek atau Pengunjung Saat Memasuki dan Berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih selama pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Berikut ini jadwal dan cara teknis sembahyang Karya Ida Bhatara Turun Kabeh April 2023 di Pura Besakih.

Baca Juga: Sejarah 6 Pura di Area Pura Agung Besakih Bali

Baca Juga: Pendakian Gunung Agung Jalur Besakih Ditutup Selama 24 Hari

1. Jadwal persembahyangan sudah diatur, pengunjung dari luar Bali mulai 17 April 2023

Aturan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura BesakihUmat bersembahyang di Pura Besakih. (unsplash.com/Aditya Nara)

Pemedek yang akan melaksanakan persembahyangan sudah dijadwalkan sesuai dengan asal daerahnya masing-masing. Berikut ini di antaranya:

  • 6 April 2023, Kabupaten Karangasem
  • 7 April 2023, Kabupaten Klungkung
  • 9 April 2023, Kabupaten Bangli
  • 10 April 2023, Kabupaten Gianyar
  • 11 April 2023, Kota Denpasar
  • 12 April 2023, Kabupaten Jembrana
  • 13 April 2023, Kabupaten Tabanan
  • 14 April 2023, Kabupaten Badung
  • 15 April 2023, Kabupaten Buleleng
  • 17 April 2023, Provinsi se-Jawa
  • 18 April 2023, Provinsi NTB
  • 19 April 2023, Provinsi se-Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra
  • 20 April 2023, Provinsi NTT, Papua, Maluku, dan Maluku Utara
  • 21 April 2023, luar negeri.

2. Pengunjung wajib membawa kantong sampah sendiri

Aturan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura BesakihPersembahan dalam Hindu. (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Pengunjung yang memasuki Pura Agung Besakih nantinya harus melalui Candi Bentar di area Manik Mas. Perjalanan pengunjung dari tempat parkir Kedungdung ke area Manik Mas tersebut difasilitasi oleh shuttle bus listrik.

Selanjutnya pengunjung akan berjalan kaki dari area Manik Mas menuju area Bencingah. Khusus untuk sulinggih, lansia, perempuan hamil, permepuan yang mengajak bayi atau balita, dan difabel akan diangkut menggunakan buggy.

Pengunjung hanya diperkenankan masuk ke kawasan di luar area persembahyangan, dan diwajibkan membawa kantong sampah untuk menampung sampahnya sendiri.

3. Pedagang diwanti-wanti soal produk plastik sekali pakai

Aturan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura BesakihIlustrasi plastik (IDN Times/Lia Hutasoit)

Selain itu ada beberapa larangan lainnya, yaitu pedagang dilarang berjualan di tepi jalan. Mereka diizinkan berjualan di kios atau los yang telah disediakan. Para pedagang juga dilarang menyediakan dan menggunakan tas kresek, pipet plastik, styrofoam, dan produk lainnya berbahan plastik sekali pakai.

Para pedagang di kawasan Pura Agung Besakih ini juga diwanti-wanti agar tidak membuang, dan memilah sampahnya masing-masing.

Begitu pula barang bawaan pengunjung seperti tas kresek, pipet, plastik, hingga produk berbahan plastik sekali pakai agar dibawa pulang kembali setelah sarana upakaranya sudah dihaturkan. Disarankan untuk tidak membuangnya di kawasan Pura Agung Besakih.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya