Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

APSMI Dorong Swamedikasi Bertanggung Jawab untuk Hidup Sehat

APSMI Summit di Nusa Dua, Bali (dok.pribadi/Natalia Indah)
APSMI Summit di Nusa Dua, Bali (dok.pribadi/Natalia Indah)

Badung, IDN Times - Swamedikasi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang bagi diri sendiri untuk membangun dan menjaga kesehatan, mencegah penyakit, mengelola kondisi ringan atau kronis, serta mencari perawatan profesional jika diperlukan. Menurut World Health Organization (WHO), swamedikasi punya peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan setiap orang, ketahanan sistem kesehatan, serta pencapaian cakupan kesehatan pada umumnya.

Ketua Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI), Rachmadi Joesoef, mengatakan memberdayakan setiap orang dengan pengetahuan dan alat untuk swamedikasi sangat penting guna membangun komunitas yang lebih sehat serta berkelanjutan.

“Tantangan layanan kesehatan yang dihadapi dalam wilayah kita terlalu besar untuk diselesaikan oleh satu entitas saja. Oleh karena itu, APSMI berdedikasi untuk membangun jembatan antara regulator, industri, dan pakar layanan kesehatan dalam APSMI Summit kali ini untuk mengubah visi bersama menjadi tindakan kolektif tentang swamedikasi,” terangnya dalam media conference APSMI Summit 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (9/10/2025).

Dia menambahkan, perwakilan pemerintah, otoritas regulasi nasional, lembaga swasembada masyarakat (LSM), dan industri terkait telah berkumpul di Bangkok pada November 2024 lalu untuk menegaskan komitmen dalam memajukan swamedikasi. Komitmen tersebut pun berlanjut tahun ini dengan fokus yang telah berkembang dari visi menjadi eksekusi serta tindakan.

1. Sosialisasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak

Rachmadi Joesoef, Ketua APSMI (tengah) saat memberikan penjelasan (dok.pribadi/Natalia Indah)
Rachmadi Joesoef, Ketua APSMI (tengah) saat memberikan penjelasan (dok.pribadi/Natalia Indah)

Rachmadi mengungkapkan, pemahaman kolektif tentang swamedikasi pun akan terus disosialisasikan hingga menjadi kebijakan yang berdampak dan aplikasi praktis di seluruh wilayah Asia Pasifik. Di samping itu, APSMI dan para mitra akan mempromosikan kolaborasi antara industri, pakar layanan kesehatan, dan juga badan regulasi.

“Hal ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan swamedikasi yang signifikan, yang disebabkan oleh meningkatnya penyakit tidak menular. Selain itu juga kesenjangan dalam literasi kesehatan dengan menciptakan kebijakan serta platform yang bisa memastikan swamedikasi aman dan berbasis pada bukti untuk dapat diakses oleh seluruh masyarakat,” paparnya.

2. Platform Self-CARER

media conference APSMI Summit 2025 di Nusa Dua (dok.pribadi/Natalia Indah)
media conference APSMI Summit 2025 di Nusa Dua (dok.pribadi/Natalia Indah)

Co-Chair Self-CARER, Dr Junko Sato, menjelaskan instrumen utama dalam tranformasi tersebut adalah platfrom Self-CARER atau Self Medication Collaborative ASIAN Regulatory Expert Round Table yang menyatukan otoritas regulasi, pakar kesehatan, dan industri swamedikasi Asia Pasifik.

“Melalui platform ini, kami ingin menanamkan swamedikasi yang bertanggung jawab ke dalam kerangka kerja kesehatan nasional. Saat ini, kelompok kerja kami sedang membangun kerangka kerja praktis berbasis bukti yang akan menjadikan swamedikasi aman dan dapat diakses di seluruh Asia Pasifik,” ujarnya.

Sementara Self-CARER’s Regulatory Streamlining Work Group Leader, Seema Sundaresan, menambahkan misi dari platform tersebut adalah memastikan konsumen memiliki akses tepat waktu ke dalam solusi swamedikasi yang terjangkau, aman, efektif, serta berkualitas baik.

“Tujuan kami untuk mencapai ini adalah dengan mendorong kolaborasi, berbagi praktik terbaik, dan mendorong dialog tentang adopsi jalur serta praktik regulasi yang memenuhi kebutuhan setiap negara. Hingga pada akhirnya bisa meringankan beban pada sistem kesehatan publik kami semua,” terang Seema.

3. Solusi digital untuk memajukan swamedikasi

ilustrasi menggunakan media digital (unsplash.com/Jonas Leupe)
ilustrasi menggunakan media digital (unsplash.com/Jonas Leupe)

Self-CARER’s Digital Work Group Leader, Dr Deepa Maharaj, menambahkan pihaknya juga fokus pada literasi kesehatan digital, e-farmasi, dan e-labeling untuk memastikan konsumen mempunyai akses aman, adil, dan andal terhadap informasi serta produk layanan kesehatan.

“Lebih dari 70 persen konsumen di wilayah Asia Pasifik kini melek digital dan revolusi kesehatan digital adalah sekarang. Kami ingin membangun ekosistem digital berpusat pada konsumen yang memberdayakan individu untuk secara proaktif mengelola kesehatan mereka serta memperkuat sistem kesehatan di seluruh wilayah,” jelasnya.

4. Dukungan dari pemerintah

ilustrasi masyarakat sehat (unsplash.com/Gabin Vallet)
ilustrasi masyarakat sehat (unsplash.com/Gabin Vallet)

Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kementerian Kesehatan, Dita Novianti Sugandi Argadiredja, menuturkan tujuan utama dari transformasi tersebut adalah untuk memberdayakan masyarakat untuk hidup lebih sehat dan lebih produktif.

“Swamedikasi yang bertanggung jawab merupakan komponen penting, terutama melalui penguatan layanan primer dan adopsi teknologi kesehatan digital. Dengan meningkatkan literasi kesehatan dan memastikan ketersediaan produk farmasi yang aman, berkualitas tinggi, dan mandiri, kita bisa membina masyarakat yang proaktif dalam mengelola kesehatannya sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Prof Taruna Ikrar, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menambahkan pihaknya berkomitmen untuk memajukan kerangka peraturan yang modern serta mendukung swamedikasi yang aman dan bertanggung jawab.

“Kami berkomitmen untuk merumuskan regulasi yang seimbang dengan perkembangan teknologi serta perlindungan masyarakat dengan tetap mengedepankan aspek keamanan khasiat dan mutu obat. Dengan harapan kolaborasi yang baik bisa membuat masa depan yang lebih sehat bagi Indonesia maupun kawasan Asia Pasifik dapat terwujud,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Viral di Medsos, Pendaki Nekat Turun ke Tebing Kawah Gunung Agung

10 Okt 2025, 20:30 WIBNews