Maut dan Belasan Kecelakaan Proyek Pipa Air di Jalan Sedap Malam

- Kecelakaan maut dan belasan kecelakaan terjadi di Jalan Sedap Malam, Denpasar
- Proyek pipa air untuk mendistribusikan air bersih kepada 30 ribu jiwa per 7.500 sambungan rumah di wilayah kecamatan Denpasar Selatan
- Pengaspalan jalan yang lambat dan tidak rata menyebabkan kesulitan bagi pengendara, namun pihak Dinas PUPRKIM meminta maaf atas kekurangannya
Denpasar, IDN Times - Siang begitu terik di Jalan Sedap Malam, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Nia sedang meladeni pembeli di lapak es miliknya, Rabu (8/10/2025). Lapaknya berupa kontainer kecil, tepat berada di pinggir jalan raya tersebut. Tangannya sibuk mengambil gelas plastik sambil bertutur bahwa selama tiga tahun berjualan, baru kali ini ada kecelakaan maut hingga satu orang meninggal dunia.
“Habis kecelakaan itu menabrak pohon dia (korban meninggal dunia), karena aspalnya gak rata waktu itu. Sebelumnya sering kecelakaan tapi gak sampai meninggal,” kata Nia saat ditemui IDN Times, Rabu (8/10/2025) siang.
Nia menyayangkan pengerjaan aspal yang lambat. Setelah menelan satu korban jiwa dan belasan kecelakaan, kini kondisi aspal terlihat lebih rata dalam sejak seminggu lalu. Perempuan asal Kota Malang, Jawa Timur ini bercerita, sebelum teraspal galian jalan untuk proyek pipa air terlihat sangat dalam.
Bagaimana penjelasan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali terkait masalah ini? Berikut informasi selengkapnya.
Proyek penggalian jalan untuk pemasangan pipa distribusi air di Denpasar Selatan

Kepala Dinas PUPRKIM Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha mengatakan, proyek di Jalan Sedap Malam adalah kegiatan pemasangan pipa distribusi air bersih. Rencananya, aliran air bersih dari pipa itu untuk mendistribusikan kepada 30 ribu jiwa per 7.500 sambungan rumah (SR) di wilayah kecamatan Denpasar Selatan.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk pemasangan pipa distribusi air bersih,” kata Nusakti kepada IDN Times, Rabu (8/10/2025).
Proyek tersebut, berawal dari proses galian berkedalaman 210 sentimeter. Berlanjut dengan proses pemasangan pipa, tes hidrostatis, penimbunan, tes kepadatan, hingga pengaspalan dua lapis.
Rambu-rambu telah dipasang tapi jalan tak ditutup, alasannya tak dapat izin

Nusakti mengklaim, pihaknya telah melengkapi rambu peringatan adanya proyek pipa tersebut. Rambu-rambu yang dimaksud berupa bingkai kayu dengan spanduk kuning bertuliskan “Hati-hati ada proyek.” Pihak Dinas PUPRKIM, katanya, juga telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar.
“Kami sudah melengkapi rambu dan melakukan sosialisasi, melibatkan desa adat juga agar lalu lintas tetap lancar dan aman selama proyek dilaksanakan,” ujarnya.
Kini, dari pantauan IDN Times di lokasi pukul 14.31 Wita, Jalan Sedap Malam sudah berlapis aspal. Tapi di beberapa titik lapisan aspal tampak tidak merata. Sebelumnya, saat proyek berlangsung, kerikil dan debu galian jalan terhampar ke sisi jalan yang tak dibongkar. Kerikil dan ruang gerak yang terbatas membuat pengendara kesulitan melintasi jalan ini.
Dinas PUPRKIM Provinsi Bali meminta maaf

Nusakti melanjutkan, pihaknya hanya mendapat izin pengerjaan proyek mulai pukul 21.00 Wita sampai dengan 06.00 Wita. Ia juga meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.
“Ampura (mohon maaf) atas kekurangannya. Rambu-rambu sudah banyak terpasang, karena kami tidak diizinkan menutup jalan. Matur suksma (terima kasih),” jawabnya.
Pihaknya mengejar agar proses pengaspalan Jalan Sedap Malam dan proyek ini tuntas pada akhir Oktober 2025.
“Kami kejar akhir bulan ini selesai seluruhnya, khusus untuk Jalan Sedap Malam sudah selesai pengaspalannya,” katanya.