Polemik Pergantian Nama Tol Bali Mandara, Diusulkan Gratis Juga?
Kalau menurutmu, perlu diganti gak namanya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pergantian nama Jalan Tol Bali Mandara kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat publik. Sebab Gubernur Bali, I Wayan koster, akan mengubah namanya menjadi I Gusti Ngurah Rai.
Seperti diketahui, nama Bali Mandara selalu identik dengan nama mantan Gubernur Bali sebelumnya, Made Mangku Pastika. Lalu apa tanggapan Pastika dan kapan nama tersebut akan diganti? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 5 Keunikan Pemakaman Desa Trunyan Bali, Ada Tempat Khusus Jenazah Bayi
Pastika mengaku mendapat banyak sekali pertanyaan terkait rencana pergantian nama tol Bali Mandara. Menjawab pertanyaan itu, Pastika sama sekali tidak keberatan. Ia hanya keberatan jika jalan tol dibongkar. Pasalnya tol tersebut dibangun dengan tujuan untuk menguarai kemacetan.
"Karena pada waktu saya merencanakan pembangunan itu bersama pemerintah pusat, tujuannya hanya satu yaitu untuk mengurai kemacetan, jadi masalah nama silakan saja untuk diganti," tulisnya.
1. Pastika tidak masalah
Baca Juga: Nama Tol Bali Mandara Akan Diganti, DPRD Bali: Alasannya Kurang Tepat
Kalau memang pergantian nama Jalan Tol telah diusulkan, ia juga mengusulkan supaya tiketnya digratiskan seperti jalan tol Suramadu di Surabaya, Jawa Timur. Hal tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan.
Baca Juga: Bangga! 13 Tradisi Bali Masuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2018
Sementara itu Direktur Utama PT Jasamarga Bali, Enkky Sasono, mengatakan memang sudah ada usulan terkait pergantian nama Tol Bali Mandara. Namun kewenangan untuk pergantian nama tersebut ada di kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami sudah mendapatkan tembusan surat dari Pemerintah Provinsi kepada Kementerian PUPR. Dari Pemerintah Provinsi juga sudah bersurat kepada PUPR," katanya belum lama ini.
Untuk pergantian nama tersebut, PT Jasamarga selaku pengelola jalan tol masih menunggu keputusan dari kementerian.
Ia menyebutkan alasannya mengganti namanya adalah untuk memberikan penghargaan kepada pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Apalagi wilayahnya juga menjadi satu dengan Bandar Udara Ngurah Rai.
"Terkait setuju atau tidak apapun yang diputuskan oleh Pemda dan Pemerintah Pusat kami akan ikuti," katanya.
Waktunya sendiri, masih belum bisa diperkirakan karena kewenangannya ada di Kementerian PUPR.