Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik Bencana

Total kerugian diperkirakan capai Rp20 Miliar

Tabanan, IDNTimes- Hujan deras yang terjadi pada Jumat (7/7/2023) menyebabkan bencana terjadi hampir diseluruh Kabupaten Tabanan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mendata kejadian bencana di 225 titik dimana kerugian terbanyak terjadi karena kerusakan infrastruktur.

Hingga saat ini sebagian besar titik bencana ini sudah tertangani baik oleh BPBD Tabanan maupun lewat gotong royong masyarakat.

Baca Juga: Duka Transpuan di Bali: Bertahan Walau Mendapat Diskriminasi

Baca Juga: Lalu Lintas di Bali Diperketat Selama 14 Hari

1. Titik bencana terbanyak terjadi di kecamatan Penebel

Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik BencanaPenanganan bencana akibat hujan deras di Tabanan pada Jumat (7/7/2023) (Dok.IDNTimes/BPBD Tabanan)

Berdasarkan data dari BPBD Tabanan  terdata 225 titik bencana yang terjadi akibat hujan deras yang berlansung pada Jumat (7/7/2023).  Adapun dari 225 bencana tersebar di 10 kecamatan yaitu:

  • Kecamatan Marga: 21 titik
  • Kecamatan Selemadeg Barat: 24 titik
  • Kecamatan Kerambitan : 7 titik
  • Kecamatan Penebel: 76 titik
  • Kecamatan Kediri: 15 titik
  • Kecamatan Tabanan: 18 titik
  • Kecamatan Selemadeg Timur: 9
  • Kecamatan Selemadeg: 7
  • Kecamatan Pupuan: 45
  • Kecamatan Baturiti 3.

Berdasarkan data, Kecamatan Penebel yang mencatat titik bencana terbanyak disusul Kecamatan Pupuan dan Kecamatan Selemadeg Barat. Adapun kerusakan terparah terjadi di infrastruktur seperti jalan putus penghubung Desa Belatungan-Desa Munduktemu di Kecamatan Pupuan. Kemudian Bale Gong di Pura Muncak Sari Desa Sangketan di Kecamatan Penebel hilang tergerus longsor. 

Ada pula saluran irigasi Jebol di Desa Buruan, Kecamatan Penebel. Lalu gedung BUMDes dan Desa Adat di Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan yang hilang tergerus longsor. 

2. Kerugian terbanyak akibat kerusakan infrastruktur

Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik BencanaSenderen jebol di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Plt Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan dari 225 titik bencana yang terjadi, total kerugian berdasarkan penghitungan sementara sebesar Rp20 Miliar dimana paling besar terjadi karena kerusakan infrastruktur baik jalan, jembatan hingga saluran irigasi. "Kalau dari kerusakan infrastruktur saja kerugiannya mencapai Rp15 Miliar," ujarnya, Senin (10/7/2023).

Dalam menangani bencana ini, BPBD Tabanan bekerjasama dengan masyarakat. "Kami melakukan kolaborasi penanganan dengan masyarakat. Untuk yang bisa ditangani masyarakat ditangani masyarakat kalau yang tidak, kita yang menangani khususnya bagi yang membutuhkan penanganan alar berat. Untuk kerusakan yang memerlukan penanganan alat berat kami meminjam alat berat dari Dinas PU dan ada yang dari sewa, sebab BPBD Tabanan tidak memiliki alat berat," ujar Giri.

3. Banjir terjadi akibat debit air besar dan sampah plastik

Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik BencanaEvakuasi warga di Perumahan Panorama Kediri karena terendam banjir Jumat (7/7/2023) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Giri melanjutkan terjadinya banjir selain karena debit air yang besar karena hujan deras dan  menyebabkan air di saluran air maupun sungai meluap juga disebabkan dengan banyaknya sampah  plastik. "Contohnya di perumahan Multi Jadi, Kediri. Saluran airnya terhalang sampah plastik yang menyebabkan banjir dan satu rumah jebol," ujarnya.

Mengenai  anggaran perbaikan dari ratusan bencana ini kata Giri dipastikan menggunakan dana APBD. Hanya saja penanganannya berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain  sesuai dengan jenis bencananya. "Contohnya kerusakan infrastruktur itu ranah perbaikan di Dinas PU langsung. Dan untuk bencana saat ini Dinas PU sendiri sudah mendata," terangnya. 

Saat ini  eksekusi dari perbaikan bencana tersebut masih menunggu pendataan ulang dari BPBD Tabanan. Pendataan ulang dilakukan untuk mengetahui kerugian secara terukur. 

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya