Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di Bali

Memperkuat hubungan komunitas negara

Badung, IDN Times – Indonesia kembali menjadi tuan rumah kegiatan Pacific Amphibious Leaders Symposium (PALS). Kegiatan yang dihadiri para pemimpin pasukan mariner dari 25 negara ini dilaksanakan sejak 9 hingga 14 Juli 2023 di kawasan Nusa Dua. Kegiatan ini diharapkan juga memperkuat hubungan komunitas negara yang memiliki kemampuan serbuan amfibi di wilayah Pasifik. Nah, apa saja yang mereka bahas?

Baca Juga: Lalu Lintas di Bali Diperketat Selama 14 Hari

Baca Juga: Tiket Masuk Pantai Bingin di Bali, Bikin Gak Mau Pulang

1. Mengumpulkan sejumlah upaya untuk meningkatkan kemampuan marinir

Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di BaliKomandan US Marine, Letjen William M Jurney-Komandan Korps Marinir Indonesia, Mayor Jenderal Nur Alamsyah (IDN Times/Ayu Afria)

Dalam keterangannya, Komandan US Marine, Letjen William M Jurney mengatakan bahwa kegiatan PALS tahun 2023 diselenggarakan sebagai kontribusi keamanan maritim di wilayah Indo-Pasifik. Dengan mengumpulkan sejumlah pemimpin mariner dan untuk mengumpulkan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan marinir.

“Melalui sharing knowledge dan best practices, kami hadir di sini untuk persiapan mengatasi tantangan yang sedang kita hadapi dinamika di regional yang kritis,” ungkapnya.

Pihaknya percaya dengan terselenggaranya kegiatan ini, sesungguhnya semua pihak menantikan kesempatan yang sama untuk berbagi ide, dan pelajaran berharga. Yang diyakini akan meningkatkan kekuatan baik individu atau kolektif secara grup di kekuatan marinir.

2. Diikuti pemimpin marinir dari 25 negara anggota

Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di BaliPacific Amphibious Leaders Symposium (PALS) yang diselenggarakan di Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu Komandan Korps Marinir Indonesia, Mayor Jenderal Nur Alamsyah mengatakan ada sekitar 25 negara peserta yang terlibat dengan total delegasi mencapai 40 orang. Seberapa penting dilakukan? Bahwa diakuinya ini merupakan kesempatan sekaligus sebagai wadah untuk menghasilkan banyak hal, mulai diskusi, berbagi pengetahuan, dan bisa mengambil sejumlah pelajaran dari sesama marinir dari negara anggota lainnya.

“Lebih dari 40 delegasi bergabung bersama. Akan membahas bagaimana kemampuan prajurit Amphibi untuk bisa bekerjasama terutama untuk melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan Humanitarian Assistance Disaster Relief,“ ungkapnya.

Daftar negara-negara anggota tersebut diantaranya:

  1. Australia
  2. Bangladesh
  3. Brasil
  4. Chili
  5. Kolombia
  6. Ekuador
  7. Fiji
  8. Prancis
  9. Indonesia
  10. Jepang
  11. Republik Korea
  12. Malaysia
  13. Maladewa
  14. Meksiko
  15. Belanda
  16. Selandia Baru
  17. Peru
  18. Filipina
  19. Singapura
  20. Sri Lanka
  21. Thailand
  22. Tonga
  23. Timor Leste
  24. Inggris Raya
  25. Amerika Serikat

3. Marinir Indonesia juga akan tampil untuk demonstrasi

Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di BaliIlustrasi pasukan TNI (Dokumentasi TNI)

Sementara itu Kepala Dispen Kormar, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan PALS 2023, Korps Marinir TNI Angkatan Laut Indonesia akan mendemonstrasikan kemampuan Rubber Duck Operation (RDO) dalam Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR). Serta peranan pasukan amfibi yang dimiliki oleh Marinir Indonesia.

Sedangkan negara-negara peserta terlibat dalam diskusi dengan membahas aspek-aspek penting dari operasi amfibi, kepemimpinan melalui modernisasi kekuatan, dan pentingnya interoperabilitas multilateral dalam bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya