Papan Nama Aksara Bali di Pura Besakih Dipasang, PHDI: Makin Metaksu
Semoga generasi muda Bali tidak kehilangan identitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karangasem, IDN Times - Sejak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Bali tentang penggunaan aksara, bahasa, dan sastra Bali, sejumlah instansi pemerintah maupun non pemerintah terlihat melakukan peluncuran nama menggunakan aksara Bali diikuti aksara latin.
Termasuk di kantor Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali. Selain di kantor, majelis tertinggi umat Hindu itu juga melakukan peluncuran yang sama di Pura Besakih.
Baca Juga: 7 Makna Ritual Siklus Kehidupan Orang Bali yang Akan Dipawaikan di IMF
Sebelum meluncurkan papan nama memakai aksara Bali di Pura Besakih, terlebih dahulu dilakukan peluncuran di Kantor PHDI Bali, Jalan Ratna, Denpasar, pada Jumat (5/10) sore. Ketua PHDI Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi mengapresiasi peraturan gubernur tersebut. Ini dinilai sebagai komitmen memuliakan aksara, bahasa, dan sastra Bali yang merupakan kekayaan daerah.
"Aksara, bahasa, dan sastra Bali adalah kearifan lokal serta sumber adat istiadat yang dimiliki masyarakat Bali. Ini merupakan permulaan dari program yang selama ini didengung-dengungkan tentang pelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali,” ujarnya.
1. Peluncuran diawali di Kantor PHDI Bali
Baca Juga: 1500 Seniman Bali Dilibatkan Dalam Pawai Budaya IMF-WB
Sudiana berharap, peraturan gubernur yang baru ini bisa menambah gairah masyarakat Bali untuk mempertahankan aksara, bahasa, dan sastra Bali sebagai bahasa ibu dan kekayaan daerah.
Menurutnya, jika generasi sekarang dan masa mendatang sampai kehilangan aksara, bahasa, dan sastra Bali, maka adat istiadat perlahan akan turut hilang. Bahkan generasi mendatang bisa kehilangan identitas.
"Jika kita kehilangan identitas dan akhirnya dipengaruhi oleh identitas yang baru, maka secara otomatis akan kehilangan sejarah dan aktualisasi diri. Karena itu kami juga berharap, peraturan ini tidak berhenti sampai di sini. Pemerintah Provinsi Bali juga kami harapkan mengangkat lebih banyak lagi penyuluh Bahasa Bali, Guru Bahasa Bali, dan mendirikan tempat-tempat untuk kursus Bahasa Bali,” harapnya.