Mengapa Sedikit WNA di Bali yang Positif COVID-19? Ini Alasan Kadinkes
Hanya 64 orang sejak pandemik terjadi lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Sejak awal pandemik, Maret 2020, hingga Jumat (5/2/2021), tercatat ada 64 warga negara asing (WNA) di Bali yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari 27.787 kasus positif. Sebanyak empat orang WNA di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan 19 orang masih dalam perawatan.
Meskipun jumlah WNA yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Bali terbilang sedikit, namun yang melanggar protokol kesehatan (prokes) cukup banyak. Berdasarkan catatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, pelanggaran penerapan prokes, masih didominasi WNA, terutama di wilayah Kecamatan Kuta Utara.
Walaupun banyak WNA yang melanggar prokes, mengapa jumlah yang terjangkit COVID-19 sedikit? Berikut penjelasan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya.
Baca Juga: Banyak WNA Bandel di Badung Bali Langgar Prokes COVID-19
Baca Juga: Penerapan PPKM di Denpasar dan Badung, Begini Suara Hati Masyarakat
1. WNA diduga memiliki imun yang baik atau statusnya OTG
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi di sela-sela vaksinasi massal, mengungkapkan bahwa WNA yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini adalah mereka yang masih berada di Bali. Ia mengakui bahwa jumlahnya memang tidak banyak dan beberapa di antaranya ada yang tidak bergejala.
“Kalau saya lihat datanya, tidak banyak. Jadi ada terkonfirmasi positif, mereka masih ada di Bali gitu kan. Karena ada beberapa warga negara asing yang belum bisa balik ke negaranya,” jelasnya pada Kamis (4/2/2021).
Suarjaya menegaskan, jumlah kasus WNA terkonfimasi COVID-19 ini tidak ada korelasinya dengan jumlah pelanggar saat Operasi Penegakan Prokes berlangsung. Ia mengungkapkan, ada beberapa kemungkinan alasan mengapa sedikit jumlah WNA yang terinfeksi COVID-19. Diduga WNA tersebut belum terinfeksi dan yang bersangkutan memiliki imun bagus. “Kebetulan aja dia nggak kena. Mungkin belum kena atau imunnya masih baik,” ungkapnya.
Selain itu, diduga mereka tidak pernah melakukan swab test sehingga ada kemungkinan WNA tersebut sebenarnya sudah masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Hanya saja tidak diketahui.
“Tapi kita bersama-sama lah harus menuntaskan ini. Jangan sampai karena dia WNA, kita tidak berani atau tidak mau menegur ya. Semua orang yang di Bali ini wajib hukumnya menaati protokol kesehatan,” jelasnya.