Ada Dugaan Kartel Narkoba dalam Pembunuhan WNA Turki di Bali

Badung, IDN Times - Kelompok pembunuhan berencana asal Meksiko yakni Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), Mayorquin Escobedo Juan Antonio (24), Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36), dan Sicairos Valdes Roberto (27), diduga memiliki kaitan dengan peredaran narkoba. Sehingga mereka melakukan pembunuhan berencana kepada warga Turki, Turan Mehmet (30). Mereka juga merampas uang senilai Rp30 juta, dan 4000 USD milik adik korban, Turan Muhammat Ennes (28).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Badung, AKBP Teguh Priyo Wasono, mengatakan atas dugaan tersebut pihak kepolisian belum bisa memastikan kebenarannya. Namun upaya untuk melakukan penyelidikan telah dimulai. Para pelaku telah menjalani tes urine, dan saat ini tengah menunggu hasilnya.
1.Kedua belah pihak datang ke Bali pada Desember 2024

Teguh menyebutkan, Turan Mehmet terekam masuk ke Bali pada 7 Desember 2023. Ia datang sebagai wisatawan yang berlibur ke Bali. Sementara para pelaku datang ke Bali pada 12 Desember 2023. Kedua belah pihak tidak saling kenal, meski para pelaku telah melakukan survei terhadap korban.
“Untuk dugaan geng atau gak, ini belum kami temukan. Ini masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” jelasnya, Selasa (30/1/2024).
2.Dalami dugaan keterlibatan peredaran narkoba

Ketiga pelaku telah menjalani tes narkoba. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Badung masih menunggu hasil laboratorium pengujian urine tersebut. Para pelaku juga akan menjalani tes darah dan rambut.
“Kami laksanakan tes urine. Masih nunggu hasil,” ungkap Teguh.
Ditanyai terkait dugaan keterlibatan kartel narkoba, pihak kepolisian mengatakan masih akan mendalaminya.
3.Nama pelaku tidak terdaftar di red notice

Fakta yang ditemukan dalam data perlintasan, bahwa nama para pelaku percobaan pembunuhan seperti Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), Mayorquin Escobedo Juan Antonio (24), Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36), dan Sicairos Valdes Roberto (27) tidak terdaftar di red notice. Mereka juga belum ada catatan kriminal di negaranya maupun negara lain. Sejauh penyelidikan yang dilakukan, para pelaku baru melakukan tindak pidana ini di Bali.
“Sampai saat ini kami belum dapat catatan kriminalitas baik di negaranya maupun di tempat lain. Untuk di Bali baru sekali ini,” kata Teguh.



















