10 Sebutan Anak Hewan dalam Bahasa Bali, Ada yang Jarang Didengar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia adalah negeri yang kaya akan perbedaan. Lain daerah, lain budayanya. Begitu pula bahasanya. Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah. Seringkali kita mendapatkan kosakata bahasa daerah baru bila berkunjung ke daerah-daerah yang berbeda di Indonesia.
Satu bahasa daerah di Indonesia adalah Bahasa Bali. Bahasa Bali hingga kini masih lestari sebagai Bahasa Ibu, karena digunakan sebagai percakapan sehari-hari. Sama seperti daerah lain, nama binatang maupun anak binatang punya sebutan tersendiri dalam Bahasa Bali lho. Berikut ini 10 nama anak hewan dalam Bahasa Bali:
Baca Juga: 8 Inspirasi Nama Anak dari Bahasa Sansekerta yang Bermakna Mulia
1. Anak babi namanya kucit
Babi merupakan hewan berkaki empat yang keberadaannya banyak ditemukan di Bali. Sebab babi biasa dijadikan sebagai makanan olahan dalam bentuk babi guling, lawar, babi genyol, dan olahan lainnya. Babi dalam Bahasa Bali bernama celeng, sedangkan anak babi bernama kucit.
2. Anak kucing namanya tai
Kucing termasuk peliharaan yang menggemaskan. Kalau dalam Bahasa Bali, kucing namanya meong. Tapi tahukah kamu, kalau anak kucing dalam Bahasa Bali bernama tai? Terdengar sedikit aneh ya, tapi namanya memang demikian.
3. Anak kambing namanya wiwi
Kambing juga menjadi hewan yang sering dijadikan makanan olahan seperti satai dan gulai. Di Bali sendiri, kambing juga bisa dijadikan lawar. Kalau dalam Bahasa Bali, kambing tetap disebut dengan nama kambing. Namun anak kambing punya sebutan tersendiri dalam Bahasa Bali. Namanya wiwi. Lucu ya.
4. Anak kuda namanya bebedag
Siapa nih yang suka naik kuda? Hewan satu ini sejak zaman dulu dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan. Bahkan juga dijadikan sebagai alat transportasi seperti delman atau dokar. Kuda dalam Bahasa Bali bernama jaran. Sedangkan anak kuda disebut bebedag.
5. Anak kerbau namanya bedigal
Tenaga kerbau juga bermanfaat dalam kehidupan manusia. Misalnya untuk membajak sawah atau menarik pedati pada zaman dulu. Kerbau adalah hewan pekerja yang tangguh. Kerbau dalam Bahasa Bali disebut kebo. Sedangkan anak kerbau namanya bedigal.
6. Anak keong sawah namanya pici-pici
Keong sawah biasanya sering ditemukan di sawah, aliran parit, maupun sungai. Bagi sebagian masyarakat, keong sawah biasa dikonsumsi sebagai pengganti protein hewani dari daging. Di Bali, keong sawah sering dijadikan olahan satai kakul. Kakul sendiri adalah Bahasa Bali dari keong sawah. Sedangkan anak keong sawah disebut pici-pici.
7. Anak capung namanya blauk
Capung adalah hewan yang mudah ditemui terutama di daerah persawahan, kebun, sungai, dan hutan. Sebutan untuk dalam Bahasa Bali tetap sama. Namun anak capung punya sebutan tersendiri. Dalam Bahasa Bali disebut blauk.
8. Anak kepiting namanya kreket
Kepiting merupakan hewan yang tinggal di laut. Ada juga yang tinggal sungai dan danau. Kepiting banyak dimanfaatkan sebagai olahan seafood. Kepiting dalam Bahasa Bali disebut yuyu. Sedangkan anak kepiting namanya kreket.
9. Anak penyu namanya tukik
Penyu kini sangat diperhatikan keberadaannya karena memiliki peranan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Makanya penyu dilestarikan sampai sekarang.
Penyebutan penyu dalam Bahasa Bali sama dengan Bahasa Indonesia. Termasuk anak penyu dalam Bahasa Bali juga dinamakan tukik.
Baca Juga: 10 Inspirasi Nama Anak Berawalan C dari Bahasa Sansekerta
10. Anak kura-kura namanya boko
Siapa yang masih belum bisa bisa membedakan penyu dan kura-kura? Meski bentuknya mirip, dua hewan ini berbeda lho. Kura-kura bisa hidup di darat dan air tawar. Bentuk kakinya lebih pendek dan berkuku tajam.
Sedangkan penyu hidup di laut dan berenang ke darat ketika akan bertelur. Bentuk kakinya seperti sirip. Kura-kura dalam Bahasa Bali disebut kakua. Sedangkan anak kura-kura namanya boko.
Itulah sebutan anak hewan dalam Bahasa Bali. Kalau di daerahmu sebutannya apa ya?