Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Daftar Rahinan Hindu Mei 2025, Ada Kuningan

Prosesi Galungan di salah satu desa di Bali. (unsplash.com/Ruben Hutabarat)

Umat Hindu selalu memiliki rahinan atau hari suci setiap bulannya. Rahinan tersebut ada yang jatuh setiap 210 hari sekali, 15 hari sekali, 30 hari sekali, dan setiap satu tahun sekali.

Pastinya, umat Hindu harus mengetahui hari-hari suci penting tersebut agar tidak terlewatkan. Berikut adalah daftar rahinan Hindu Mei 2025 selengkapnya.

1. Hari Raya Kuningan

Sarana endongan yang digunakan saat Kuningan. (YouTube.com/Kadek Yuni)

Hari Raya Kuningan jatuh pada 10 hari setelah Hari Raya Galungan. Tepatnya pada Hari Sabtu, Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan. Hari Raya Kuningan untuk tahun ini jatuh pada 3 Mei 2025.

Pada hari suci ini, Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Mahadewa turun untuk memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi umat Hindu. Dewa Mahadewa merupakan simbol kemakmuran yang identik dengan warna kuning. Umat Hindu memuja Dewa Mahadewa untuk memohon kebahagiaan, kesejahteraan, keselamatan, dan rejeki. Saat Hari Kuningan, umat Hindu juga memuja para leluhur agar selalu mendapatkan bimbingan dalam menjalankan kehidupan ini.

Berdasarkan tradisi turun-temurun, pelaksanaan upacara Hari Raya Kuningan hanya sampai pukul 12.00 Wita atau tepat tengah hari. Umat Hindu percaya, para Dewa dan leluhur telah kembali ke Swargaloka setelah waktu tersebut. Sarana upacara khas saat Hari Raya Kuningan adalan endongan. Endongan berbentuk seperti kantong berisi nasi kuning, lauk-pauk, dan persembahan lainnya yang merupakan simbol persembahan kepada leluhur sebagai bekal saat kembali ke Swargaloka.

2. Kajeng Kliwon

Sarana upacara segehan. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Pada Mei 2025 terdapat dua rahinan Kajeng Kliwon. Kajeng Kliwon merupakan pertemuan Triwara (nama-nama hari dalam Kalender Bali yang terdidi dari Pasah, Beteng, dan Kajeng) Kajeng, dan Pancawara (nama-nama hari dalam Kalender Bali yang terdidi dari Pon, Wage, Umanis, Paing, dan Kliwon) Kliwon. Kajeng Kliwon pertama bertepatan dengan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/5/2025), Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan.

Kajeng Kliwon kedua jatuh pada Minggu (18/5/2025), Redite Kliwon, wuku Pujut. Kajeng Kliwon ini jatuh setelah Rahinan Purnama sehingga disebut dengan Kajeng Kliwon Uwudan. Umat Hindu menghaturkan sarana upacara berupa canang, tipat dampulan, dan segehan setiap Rahina Kajeng Kliwon.

3. Tilem dan Purnama

Ilustrasi bulan purnama. (unsplash.com/Sanni Sahil)

Menurut Lontar Sundarigama, Rahinan Tilem dan Purnama saling berkaitan. Purnama dipercaya sebagai waktunya Dewa Chandra beryoga. Sedangkan Tilem, waktunya Dewa Surya beryoga. Saat Rahinan Purnama, umat Hindu menghaturkan sarana canang, banten sodan, pejati atau daksina, dan segehan. Saat Tilem, umat Hindu menghaturkan sarana upacara yang lebih sederhana berupa canang dan segehan. Sarana upacara ini disesuaikan dengan adat dan tradisi desa setempat.

Rahinan Purnama untuk tahun ini jatuh pada Senin (12/5/2025), Soma Pahing, wuku Medangsia. Purnama ini merupakan Purnama sasih Jiyestha atau bulan kesebelas dalam kalender Bali. Untuk Tilem pada Mei 2025 ini jatuh pada Selasa (27/5/2025), Anggara Wage, wuku Pahang. Tilem ini merupakan tilem sasih Jiyestha. Saat rahinan Tilem dan Purnama, umat Hindu melakukan persembahyangan untuk memohon memohon anugerah dari Sang Hyang Widhi Wasa agar selalu diberikan kerahayuan, keselamatan, dan murah rejeki.

4. Buda Kliwon Pegatuwakan

Ilustrasi membakar penjor. (Pixabay.com/Alexas_Fotos)

Pegatwakan atau Buda Kliwon Pegatuwakan jatuh pada 35 hari setelah Hari Raya Galungan. Tepatnya setiap Rabu, Buda Kliwon, wuku Pahang. Hari ini menjadi simbol berakhirnya rangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Pegatwakan berasal dari kata pegat yang berarti pelepasan atau putus. Sedangkan wakan berarti sabda. Pegatwakan dapat dimaknai sebagai melepas tapa yang dilakukan selama 35 hari setelah Hari Raya Galungan. Atau dengan kata lain Pegatwakan merupakan hari sebagai pertanda berakhirnya rangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pegatwakan jatuh pada Rabu (28/5/2025).

Pada Rahinan Pegatwakan, umat Hindu mencabut penjor yang ditancapkan untuk menyambut pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Beberapa sarana upacara yang dipersembahkan seperti canang, banten soda, dan segehan. Setelah hari ini, umat Hindu sudah diperkenankan untuk melaksanakan upacara Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya.

Pelaksanaan rahinan yang selalu datang setiap bulannya merupakan simbol pengingat agar umat manusia khususnya umat Hindu selalu ingat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta semua manifestasinya. Persembahan harus dilandasi dengan hati yang tulus dan ikhlas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us