6 Bahasa Tubuh Sering Disalahartikan dalam Percakapan

Dalam komunikasi sehari-hari, kita gak cuma mengandalkan kata-kata, tapi juga bahasa tubuh atau body language. Gerakan kecil seperti menyilangkan tangan, tersenyum, atau menghindari tatapan mata bisa menyampaikan pesan tersendiri.
Sayangnya, banyak dari bahasa tubuh ini yang sering disalahartikan, bahkan bisa bikin situasi jadi canggung dan akhirnya menimbulkan masalah. Nah, biar gak salah paham lagi, yuk kenali beberapa bahasa tubuh yang sering bikin bingung ini!
1. Menyilangkan tangan di dada = dikira marah, padahal bisa saja lagi nyaman

Banyak yang mengira posisi ini tandanya orang sedang defensif atau kesal. Padahal, menyilangkan tangan di dada juga bisa berarti orang itu sedang nyaman, kedinginan, atau hanya gak tahu harus meletakkan tangannya di mana. Maka dari itu, jangan langsung menilai seseorang galak hanya dari posisi tangannya, ya!
2. Tatapan mata lama = dikira naksir, padahal sedang fokus

Pernah ditatap lama terus langsung ge-er (gede rasa)? Hati-hati! Tatapan mata yang lama gak selalu berarti suka. Bisa jadi orang tersebut memang terbiasa melakukan eye contact saat ngobrol, atau sedang benar-benar fokus dengan apa yang kamu bicarakan. Intinya, kontak mata itu penting dalam komunikasi, tapi bukan selalu artinya sinyal cinta.
3. Tersenyum terus = dikira ramah, padahal sedang gugup

Senyum memang identik dengan keramahan. Tapi, ada juga orang yang tersenyum terus menerus karena merasa gugup, gak enak, atau bahkan bingung harus merespons seperti apa. Jadi, tersenyum gak selalu berarti nyaman, bisa jadi bentuk pertahanan diri agar tetap terlihat tenang.
4. Mengangguk-anggukkan kepala = dikira setuju, padahal lagi gak dengerin

Seseorang yang terus mengangguk saat kamu bicara belum tentu benar-benar memahami atau setuju denganmu. Bisa jadi, mereka hanya berusaha terlihat sopan atau bahkan sedang melamun tapi tetap ingin tampak mendengarkan. Maka dari itu, penting untuk memastikan mereka benar-benar menyimak. Caranya adalah dengan bertanya balik atau minta pendapat.
5. Memainkan rambut = dikira kasih kode, padahal hanya kebiasaan

Gerakan memainkan rambut sering diasosiasikan dengan sikap menggoda, apalagi kalau dilakukan sambil senyum. Tapi faktanya, memainkan rambut bisa jadi adalah kebiasaan refleks yang umum dilakukan seseorang ketika merasa gugup, bosan, atau bahkan sedang berpikir. Jadi sebelum kamu salah tafsir, coba lihat juga ekspresi wajah dan bahasa tubuh lainnya, ya!
6. Tidak berani tatap mata = dikira menyimpan rahasia, padahal pemalu

Menghindari kontak mata sering dianggap sebagai tanda berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Bahkan kadang dianggap suka dengan orang yang tidak berani ditatap. Tapi sebenarnya, bahasa tubuh ini bisa jadi dilakukan karena orang tersebut pemalu, atau belum nyaman dengan orang yang diajak bicara. Gak semua orang terbiasa dengan kontak mata intens, apalagi dalam budaya yang lebih santun atau penuh rasa sungkan seperti di Indonesia.
Dari enam contoh di atas, kamu bisa lihat kalau bahasa tubuh itu bisa menyesatkan apabila tidak dilihat dalam konteks yang tepat. Nah, itulah kenapa penting untuk tidak langsung menilai seseorang hanya dari satu gestur saja.
Kalau kamu ingin memahami seseorang dengan lebih baik, coba perhatikan juga nada bicara, ekspresi wajah, dan situasi yang sedang terjadi. Ingat, komunikasi itu gak cuma soal apa yang diucapkan, tapi juga tentang bagaimana kamu menangkap maksud di baliknya.