Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Trik Lolos Beasiswa Meski Tak Punya Prestasi Akademik

ilustrasi pencari beasiswa (unsplash.com/Windows)
ilustrasi pencari beasiswa (unsplash.com/Windows)

Melanjutkan studi dengan beasiswa merupakan hal yang dicita-citakan banyak orang. Dengan beasiswa, kamu dapat berkuliah secara gratis, bahkan diberi uang saku bulanan dan beberapa fasilitas lainnya. Bagi seseorang yang menyukai pendidikan namun terkendala biaya, beasiswa bagaikan sebuah oase di hamparan gurun yang tandus. Ia memberi harapan di tengah kesulitan.

Tetapi, sudah menjadi rahasia umum kalau mendapatkan beasiswa bukanlah hal yang mudah. Selain mensyaratkan kualifikasi tertentu, seleksi beasiswa juga terdiri dari berbagai tahap yang mana akan ada sistem gugur di dalamnya. Persaingan antar pelamar sangat ketat, karena pihak penyelenggara beasiswa menginginkan kandidat terbaik yang layak dijadikan awardee atau penerima beasiswa.

Lantas, apakah seseorang yang tak memiliki prestasi akademik masih ada kesempatan untuk lolos seleksi sampai tahap akhir? Jawabannya adalah masih ada kesempatan. Jika kamu termasuk seorang yang ingin melamar beasiswa namun tak memiliki prestasi, artikel di bawah ini akan membagikan tips lolos seleksi beasiswa meski kualifikasi akademikmu biasa saja.

1. Temukan mentor yang tepat

ilustrasi mentoring (unsplash.com/NeONBRAND)
ilustrasi mentoring (unsplash.com/NeONBRAND)

Memilih mentor sangat penting saat mendaftar beasiswa. Seorang mentor akan membantu persiapanmu dalam melakukan seluruh tahapan seleksi dan memastikan bahwa kamu sudah benar-benar well prepare. Akan lebih baik lagi jika mentor yang dipilih adalah seorang alumni dari beasiswa dan kampus incaranmu. Dengan begitu, informasi yang nantinya kamu dapatkan akan lebih spesifik dan akurat.

Memiliki seorang mentor akan menghindarkanmu dari melakukan kesalahan-kesalahan, yang mengakibatkan kegagalan pada proses seleksi. Dia juga akan memberitahu apa yang seharusnya dilakukan untuk memperbesar peluang lolos seleksi. Belajar kepada orang yang lebih ahli tentu akan lebih terarah daripada belajar tanpa pembimbing.

2. Meski tak punya prestasi akademik, tonjolkan kelebihanmu yang lain

ilustrasi pencari beasiswa (unsplash.com/Wes Hicks)

Setiap orang memiliki value-nya masing-masing yang membuatnya istimewa, begitu juga denganmu. Kalau kamu tak punya prestasi akademik, temukan kelebihan yang menjadikanmu seorang yang bernilai di mata pihak pemberi beasiswa. Hal yang harus kamu pahami adalah kelebihan tak melulu diartikan sebagai sebuah pencapaian.

Contoh kelebihan yang dapat kamu tonjolkan adalah sikap pekerja keras, kemampuan bertahan di saat tersulit dalam hidup, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan baru. Tentunya, hal tersebut harus dibuktikan dengan fakta yang ada untuk meyakinkan para pewawancara nanti.

Agar pesan yang kamu maksud dapat tersampaikan dengan baik, pilihlah diksi yang tepat untuk mengungkapkannya. Diskusikan dengan mentormu pada saat melakukan bimbingan.

3. Memiliki rencana studi yang lebih matang

ilustrasi menyusun rencana studi (pixabay.com/Free-photos)
ilustrasi menyusun rencana studi (pixabay.com/Free-photos)

Rencana studi memiliki proporsi yang tinggi dalam menentukan lolos tidaknya kandidat dalam seleksi beasiswa. Semakin bagus kamu membuatnya, maka peluang untuk lolos semakin besar. Rencana studi yang bagus tak hanya rencana pada saat studi hingga lulus saja, tetapi juga memuat rencana jangka panjang setelah menyelesaikan pendidikan.

Penyelenggara beasiswa akan mencari kandidat yang memiliki rencana jelas, terstruktur, dan realistis. Hal ini karena mereka tak mau memberikan pendaaan pendidikan kepada seseorang yang tak mempunyai rancangan masa depan. Pihak pemberi beasiswa akan memastikan bahwa dana yang akan mereka berikan jatuh kepada orang yang tepat dan terencana.

4. Tunjukkan mental yang ideal di depan pewawancara, bukan rendah diri karena minim prestasi

ilustrasi wawancara beasiswa (unsplash.com/Van Tay Media)
ilustrasi wawancara beasiswa (unsplash.com/Van Tay Media)

Satu hal yang diprioritaskan pada penilaian seleksi adalah attitude yang dimiliki masing-masing kandidat. Meski punya banyak prestasi namun pada saat wawancara menunjukkan karakter sombong dan tinggi hati, besar kemungkinan pewawancara tak akan memberikan rekomendasi. Mereka mencari kandidat yang memiliki mental ideal.

Mental ideal berarti memiliki rasa kepercayaan diri yang pas, gak merasa sombong meski banyak prestasi dan gak merasa rendah diri saat minim prestasi. Rasa rendah diri akan mengakibatkan seseorang meremehkan dirinya sendiri dan takut untuk memulai hal baru.

Pewawancara lebih menyukai kandidat yang menghargai dirinya sendiri, dengan begitu ia akan memiliki keberanian yang cukup untuk mencoba hal-hal baru.

5. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan minta dukungan moral dari orang terdekat

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Ben White)
ilustrasi berdoa (unsplash.com/Ben White)

Sebagai makhluk Tuhan, manusia memiliki kewajiban untuk berdoa, karena segala sesuatu terjadi atas izin-Nya. Sekeras apa pun usaha yang dilakukan, kalau Tuhan belum mengizinkan, hasilnya akan berbeda dengan ekspektasimu. Jadi, meminta restu dari Tuhan itu hal yang sangat penting.

Selain itu, dukungan dari orang-orang terdekat juga akan menambah semangatmu. Saat banyak orang tersayang yang mendukungmu, saat itulah kamu akan berusaha lebih keras agar tak mengecewakan mereka. Di saat kamu sudah berusaha maksimal, mendapat dukungan dari orang-orang terdekat dan berdoa pada Tuhan, maka rasa kepercayaan dirimu akan meningkat saat wawancara nanti. Ibaratnya, kamu berperang dengan perbekalan yang sangat cukup dan yakin pasti menang.

Demikian tips lolos seleksi beasiswa mesti tak punya prestasi akademik. Kuncinya adalah, jangan berkecil hati dan tetaplah berusaha maksimal karena kesempatan akan selalu ada. Harus tetap optimis dan yakin bisa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lulu Fatikhatul Maryamah
EditorLulu Fatikhatul Maryamah
Follow Us