10 Bahasa Bali Tentang Kuliner, Jangan Lupa Dihafalkan

Yuk belajar Bahasa Bali lagi, kali ini akan membahas bahasa daerah yang berhubungan dengan kuliner. Siapa yang tahan tidak makan seharian, nih? Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memerlukan makanan karena itu bagian dari kebutuhan pokok manusia. Seperti apa ya Bahasa Bali tentang kuliner ini? Langsung simak di bawah ini ya.
1. Jaen artinya enak

Jaen ini untuk mengungkapkan rasa enak. Kalau tidak enak disebut dengan sing jaen dalam Bahasa Bali.
2. Jukut artinya sayur

Jukut adalah bagian dari masakan terutama untuk nasi campur. Contoh jukut adalah jukut urap, jukut undis, jukat serombotan, dan lainnya.
3. Ulam artinya lauk atau daging

Seperti sayur, lauk adalah bagian dari masakan. Jika hanya membeli lauk saja, kamu bisa bilang ke pedagangnya yaitu "Bu, numbas ulamne manten" yang artinya "Bu, beli lauknya saja."
4. Lalah artinya pedas

Lalah untuk mengungkapkan masakannya pedas. Jika membeli makanan di Bali, kamu perlu menanyakan tingkat kepedasannya ya. Jika kamu ingin membeli makanan yang tidak pedas, cukup bilang "Bu sampunang bes lalah nggih, tenga manten tabiane" yang artinya "Bu jangan terlalu pedas ya, setengah aja pakai cabainya."
5. Beberapa bumbu masakan

Untuk membuat masakan biasanya memerlukan beberapa bumbu yang umum digunakan, seperti:
- Uyah artinya garam
- Sera artinya terasi
- Tabia artinya cabai
- Kesuna artinya bawang putih
- Mica artinya merica.
6. Mael artinya mahal

Kata ini digunakan untuk menyebutkan harga kulinernya mahal. Sedangkan lawan kata atau tungkalikan dari mael adalah mudah atau murah.
7. Pipis artinya bukan buang air kecil ya, melainkan uang

Pipis atau uang adalah alat pembayaran resmi. Pipis digunakan untuk membayar makanan atau minuman sesuai dengan harganya atau ajine.
8. Ajeng driki artinya makan di sini

Biasanya pedagang kuliner akan bertanya kepada pembeli, apakah mau makan di sini (ajeng driki), ataukah bakta budal yang berarti dibawa pulang.
9. Nyem artinya hambar

Orang Bali biasanya menyebutkan 'nyem' untuk masakan atau kuliner yang bumbunya kurang terasa atau hambar. Perlu diketahui, kuliner atau makanan khas Bali selalu berbumbu lengkap dan rasanya kuat. Nyem juga memiliki makna lain (di luar makanan), yaitu orang gila.
10. Alat untuk makan dan minum

Tentu saja untuk menikmati kuliner memerlukan beberapa alat seperti:
- Sinduk atau sendok. Namun di beberapa daerah Bali ada juga yang menyebutkan sendok dengan cekot
- Lumur atau gelas
- Tiuk atau pisau
- Blakas atau pisau pemotong yang lebih besar
- Lima bukan bilangan, melainkan tangan
- Ingka adalah wadah nasi tradisional yang terbuat dari anyaman rotan atau bambu. Biasanya di atas ingka ini diletakkan kertas nasi atau daun.
Nah, setelah mengetahui beberapa Bahasa Bali tentang kuliner, jangan lupa dihafalkan ya. Karena kata-kata di atas sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Bali.