5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan Minder

Kata siapa sentuhan bisa bikin payudara besar? Baca nih!

Bagi perempuan, payudara adalah bagian tubuh yang wajib dipelihara dengan baik. Namun mungkin karena minimnya mencari informasi yang benar, mereka lebih memercayai mitos  dibandingkan fakta-fakta tentang payudara.

Misalnya, meremas payudara membuat ukurannya semakin besar, atau ukuran payudara memengaruhi seksualitasnya, dan mitos lainnya. Inilah kumpulan mitos tentang payudara yang dibantah oleh ahli seksologi. Apa saja?

Baca Juga: 4 Cara Masturbasi Perempuan, Shower Bisa Berguna Juga Lho

1. Ukuran payudara memengaruhi potensi seksualnya

5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan MinderIlustrasi payudara. (unsplash.com/Valery Fedotov)

Menurut Sekretaris II Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Seksologi Indonesia, dr Oka Negara MBiomed FIAS, banyak perempuan merasa rendah diri dengan ukuran payudaranya yang kecil. Mereka berpikir bahwa pria lebih tertarik dengan ukuran payudara yang besar. Sehingga banyak yang melakukan operasi untuk memperbesar ukuran payudaranya. Operasi justru akan menghilangkan sensitivitas di area puting payudara.

"Padahal hal ini tidaklah benar. Selain tidak bagus untuk kesehatan, hal ini bukanlah jaminan bisa meningkatkan potensi seksual seorang perempuan," ungkap pria yang sering disapa Dokter Oka ini.

Baca Juga: Menguak Mitos Keperawanan Bisa Dilihat dari Cara Berjalan

2. Pria lebih suka perempuan yang memiliki payudara besar karena lebih seksi

5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan MinderIlustrasi payudara. (unsplash.com/Jernej Graj)

"Ekspektasi pasangan ideal para pria pastinya berbeda-beda. Ada yang suka dengan perempuan yang kurus, chubby, tinggi, dan lain-lainnya," kata Dokter Oka.

Karena itulah, mitos di atas tidak benar. Ukuran seksi atau tidaknya sangat relatif bagi setiap pria, tergantung dari selera masing-masing. Selera pria tentang payudara juga banyak dipengaruhi oleh lingkungan.

"Contohnya para pria Suku Indian lebih suka dengan perempuan dengan payudara besar dan memanjang ke bawah. Sedangkan di Eskimo lebih menyukai yang berdada rata," jelas dokter yang juga sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) di Departemen Andrologi dan Seksologi ini.

3. Sentuhan dan remasan pria dapat memperbesar payudara

5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan MinderIlustrasi payudara. (unsplash.com/Aleksandra Sapozhnikova)

Hati-hati ya jika pasanganmu mengatakan hal ini. Hal ini tidaklah benar, karena ukuran payudara itu sangat individual dan tergantung dari genetik.

"Tidak ada tindakan apa pun yang bisa dilakukan untuk mengecilkan maupun memperbesar ukuran payudara, kecuali operasi atau bedah plastik," tegas Dokter Oka.

4. Payudara kendor adalah ciri-ciri perempuan yang sudah tidak perawan

5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan MinderIlustrasi payudara. (unsplash.com/pawel szvmanski)

Mitos yang satu ini memang paling sering menjadi obrolan. Masih banyak masyarakat yang menilai perawan atau tidaknya seorang perempuan dapat dilihat dari bentuk fisik, termasuk bentuk payudara.

"Mitos ini jelas salah. Bentuk payudara dipengaruhi oleh umur dan jaringan lemak di dalamnya. Jika ukurannya besar dan jaringan lemaknya banyak, otomatis bentuknya akan turun. Faktor umur sangat berpengaruh. Perempuan yang berumur di atas 35 tahun, komposisi payudaranya akan lebih banyak jaringan lemaknya, sehingga akan terlihat kendor atau turun," jelas Dokter Oka.

Ia lantas menyarankan, untuk mengencangkan payudara bisa dengan cara rajin berolahraga. Olahraga dapat membentuk otot dinding dada. Apabila otot ini kencang, otomatis akan menarik payudara.

5. Ukuran dan bentuk adalah segala-galanya

5 Mitos Payudara yang Dibantah Ahli Seksologi, Jangan MinderIlustrasi payudara. (unsplash.com/National Cancer Institute)

Tidak perlu minder atau rendah diri dengan bentuk payudaramu yang kecil. Banyak juga perempuan dengan ukuran payudara kecil memiliki performa seksual yang bagus, dan disukai oleh pasangannya.

Ukuran dan bentuk bukanlah segala-galanya. Namun yang paling penting adalah merawat dan mendeteksi gangguan sejak dini. Perhatikan selalu keadaan payudara, rajinlah memeriksakan payudara secara mandiri seperti melihat di cermin ataupun meraba-raba dengan cermat di setiap area payudara.

"Jika misalnya belum pernah berhubugan seks dan tidak sedang hamil, tapi payudara mengeluarkan cairan, atau pada payudara terdapat benjolan, payudara terasa selalu sakit padahal tidak sedang dalam masa menjelang atau sedang menstruasi, maka perlu segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah hal tersebut berbahaya atau tidak," saran Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Kota Denpasar ini.

Kunci hubungan seksual yang hangat adalah mencintai pasangan sepenuh hati dan menerima satu sama lainnya. Semoga mitos payudara ini mengubah cara pandangmu ya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya