Peternak di Tabanan Diimbau Tak Menambah Populasi Ayam Ternak

Biar stabil harganya

Tabanan, IDN Times - Harga ayam pedaging di tingkat peternak Tabanan sempat terpukul. Harganya jatuh menyentuh angka Rp7500 per kilogram ayam hidup pada bulan April lalu. Ini membuat banyak peternak ayam pedaging melakukan pembatasan populasi atau tidak melanjutkan usahanya.

Namun saat ini, harga ayam pedaging kembali merangkak naik menjadi Rp25 ribu per kilogram ayam hidup. Meski demikian, diharapkan peternak tidak tergiur dengan harga ini dan melakukan penambahan populasi kandang secara signifikan.

1. Harga ayam pedaging di atas BEP

Peternak di Tabanan Diimbau Tak Menambah Populasi Ayam TernakIDNTimes/Wira Sanjiwani

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba, memaparkan saat ini harga ayam pedaging di tingkat peternak berada di atas BEP (Break Event Point). Artinya, harga jual yang dinikmati oleh para peternak ayam di tengah naiknya harga DOC (Day old chicken), dan pakan dari pabrikan ini sudah memberikan untung produksi.

"Saat ini harga ayam potong di tingkat peternak sudah berada di level Rp25.000 per kg atau sudah di atas harga BEP  Rp22.000 per kilogram," ujarnya, Rabu (27/5).

2. Harga naik karena jumlah produksi lebih rendah dari permintaan

Peternak di Tabanan Diimbau Tak Menambah Populasi Ayam TernakIlustrasi (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Suamba melanjutkan, naiknya harga ayam pedaging ini karena produksi yang lebih rendah dari permintaan. Diakuinya selama ini harga ayam pedaging di tingkat peternak sulit dikendalikan.

"Harga ayam pedaging ini ditentukan permintaan pasar dan populasi saja," katanya. Jadi jika produksinya berkurang, maka harganya naik. Begitu juga sebaliknya.

3. Peternak diimbau untuk tidak buru-buru menambah populasi kandang

Peternak di Tabanan Diimbau Tak Menambah Populasi Ayam TernakANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Untuk menjaga kestabilan harga yang tercapai saat ini, Suamba mengimbau agar peternak tidak buru-buru menambah populasi ayam ternaknya. Upaya ini sebagai antisipasi untuk mencegah kembali anjloknya harga dan kerugian di tengah kondisi permintaan pasar yang tak pasti saat pandemik COVID-19.

“Meski harga sudah menjanjikan, sebaiknya jangan dulu disikapi dengan menambah populasi kandang secara signifikan," jelas Suamba.

Saat ini peternak harus berhati-hati untuk melakukan penambahan populasi kandang.  Sebab dari pengalaman sebelumnya, anjloknya harga jual justru disebabkan oleh populasi ayam yang tinggi di tengah menurunnya permintaan pasar. Terlebih saat ini pasaran juga belum stabil. Karena hotel dan restoran masih banyak yang tutup. Daya beli masyarakat juga belum stabil karena pandemik COVID-19.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya