Konsumsi BBM di Bali Diperkirakan Naik 30 Persen Jelang IMF

Tapi jangan khawatir. Pertamina sudah antisipasi kok

Denpasar, IDN Times - Tinggal hitungan hari, pertemuan IMF-WB di Nusa Dua akan digelar, tepatnya 8-14 Oktober nanti. Untuk mendukung kelancaran jalannya acara, berbagai persiapan telah dilakukan. Tak terkecuali dalam hal kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas selama kegiatan berlangsungan.

1. Siagakan terminal bahan bakar 24 jam

Konsumsi BBM di Bali Diperkirakan Naik 30 Persen Jelang IMFANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca Juga: 115 Personel Paspampres Ikut Amankan Tamu VVIP IMF di Bali

Dalam mendukung persiapan gelaran IMF-WB, Pertamina akan menyiagakan 5 Terminal BBM dan Gas selama kegiatan berlangsung. Selain itu, Pertamina juga menyiagakan 2 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

"TBBM dan DPPU tersebut akan kami siagakan selama 24 jam non stop selama acara berlangsung," jelas Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) V, Rifky Rakhman Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/10).

Yusuf melanjutkan, TBBM yang disiagakan Pertamina berada di TBBM Sanggaran, TBBM Manggis, TBBM Reo, TBBM Maumere, dan TBBM Ende. Adapun DPPU adalah DPPU Ngurah Rai dan DPPU Labuan Bajo.

2. Antisipasi lonjakan konsumsi BBM

Konsumsi BBM di Bali Diperkirakan Naik 30 Persen Jelang IMFANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Rifki melanjutkan, saat berlangsungnya pertemuan IMF-WB tersebut diperkirakan akan ada lonjakan konsumsi BBM di Bali. Menurutnya, angkanya bisa mencapai 30 persen dari konsumsi harian. Maka dari itu, semua TBBM ini akan siaga 24 jam dengan fasilitas eksisting dan fasilitas tambahan lainnya.

"Puncaknya kemungkinan terjadi antara H-7 dan H+7 saat delegasi dan peserta kegiatan mulai datang ke Bali," lanjutnya.

3. Frekuensi penerbangan diperkirakan naik dua kali lipat

Konsumsi BBM di Bali Diperkirakan Naik 30 Persen Jelang IMFInstagram.com/baliairport

Baca Juga: 115 Personel Paspampres Ikut Amankan Tamu VVIP IMF di Bali

Dalam keterangan yang sama, Rifky juga menilai bahwa frekuensi penerbangan dari dan ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan mengalami peningkatan. Diperkirakan, jumlah penerbangan akan naik dua kali lipat dari rata-rata 16 pesawat menjadi 30-36 tiap jamnya.

Sedangkan untuk yang ke Labuan Bajo juga diperkirakan naik dari 15 pesawat menjadi 45 dalam sehari. Jadi, penggunaan avtur untuk bahan bakar pesawat diperkirakan naik 30 persen.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya