4 Mantan Pemain Bali United Pensiun, Kontribusinya Besar

Nick Van Der Velden merupakan pemain yang didatangkan Bali United dari Dundee United, Skotlandia, pada tahun 2017. Pemain dengan status marquee player ini, dikenal memiliki skill mengolah bola yang mumpuni.

Tahun 2019, ia memutuskan untuk kembali ke Belanda bermain untuk klub VV HBOK. Nick memutuskan untuk pensiun sebagai pemain saat bermain di klub AFC Amsterdam. Kini ia memilih untuk melanjutkan karier di sepak bola sebagai pelatih. Dikutip dari Balitud.com, AZ Alkmaar memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi pelatih kelompok usia muda di klub asal Belanda. Saat ini, ia menjadi pelatih AS Alkmaar U19.

Paulo Sergio merupakan gelandang serang Bali United yang trengginas di lini tengah. Ia dikenal sebagai motor serangan Bali United. Tak jarang umpan-umpannya berhasil dikonversi menjadi gol oleh Spaso maupun penyerang lainnya.

Paulo Sergio bergabung bersama Laskar Tridatu pada 2019 setelah hijrah dari Bhayangkara FC. Ia berhasil mempersembahkan juara bagi Bali United pada Liga 1 2018/2019. Pada 2020, berbarengan dengan dihentikannya Liga 1 karena pandemik COVID-19, Paulo Sergio memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.

Pemain yang pernah menjadi rekan Christiano Ronaldo di Timnas Portugal ini tidak memilih untuk menjadi pelatih. Ia terlihat lebih sering menjadi host atau narasumber acara olahraga di Portugal.

Nama Sylvano Comvalius tentunya sangat membekas di hati Semeton Dewata. Bagaimana tidak, ia adalah predator di lini depan Bali United yang didatangkan dari klub asal Ukraina, Stal Kamnyanske, pada 2017. Pertama kali bermain di Indonesia, ia sudah menunjukkan tajinya dengan menjadi Top Score Liga 1 2017 dengan raihan 37 gol. Hingga saat ini, belum ada yang mampu menyamai perolehan Sylvano di Liga 1 dalam satu musim.

Sylvano hanya bermain satu musim untuk Bali United. Ia kemudian memutuskan untuk hijrah ke Thailand bersama Suphanburi FC. Sylvano sering berpindah-pindah klub. Bahkan sempat kembali ke Indonesia, bermain untuk Persipura dan Arema FC. Pada 2022, ia memutuskan untuk gantung sepatu setelah bermain untuk klub Quick Boys asal Belanda.

I Made Wardana atau kerap disapa Kadek Wardana merupakan satu di antara kiper terbaik yang berasal dari Bali. Perjalanan Kadek Wardana berawal dari klub Persegi Gianyar. Ia pernah menjadi kiper di Arema FC (Arema Cronus) selama lima tahun. Pada 2017, ia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya. Kadek Wardana bergabung bersama Bali United.

Pada tahun 2019, ia memilih gantung sepatu sebagai pemain sepak bola profesional. Namun di masa pensiunnya, ia tetap berkiprah di dunia sepak bola. Ia memilih menjadi pelatih kiper, dan kini dipercaya sebagai asisten pelatih kiper Bali United.

Pemain-pemain ini memilki kontribusi yang bisa dibilang tidak kecil bagi klub kebanggaan masyarakat Bali. Walaupun pensiun menjadi pemain, nama mereka masih melekat di hati Semeton Dewata.