Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makna Grom, Sebutan Khusus untuk Peselancar Muda

ilustrasi wisatawan membawa papan surfing (unsplash.com/Nabeelhussainphotos)

Denpasar, IDN Times - Daya tarik wisata Bali yang telah lama dikenal adalah surfing atau selancar. Bali memiliki pantai dan ombak yang cukup bagus, sehingga banyak diminti para surfer. Nah, ternyata ada perbedaan penyebutan terkait dengan penggiat olahraga air ini, bahwa beberapa rentang usia memiliki perbedaan penyebutan lho. Satu di antaranya grom. Berikut ini makna grom selengkapnya.

1. Grom adalah istilah dari Australia

Ilustrasi Seorang pria sedang menaiki ombak di atas papan selancar(unsplash.com/Social Foto Club)

Penanggung Jawab Kontes dan tokoh utama Komunitas Serangan Board Riders (SBR), I Wayan Mudira Jaya, menyebutkan ada istilah grom yang berasal dari Australia. Istilah ini kini digunakan secara global, merujuk pada remaja peselancar yang sedang menekuni olahraga ini dengan semangat tinggi. Penyebutan grom sendiri mencerminkan semangat pantang menyerah, rasa ingin tahu, dan dedikasi sejak usia dini dalam menghadapi tantangan ombak.

2. Pembinaan bakat selancar untuk grom melalui peran komunitas

Peselancar remaja internasional, Matsui Yuki yang tinggal di Desa Serangan (Dok.IDN Times/Farhan Yahya)

Untuk mendukung keterampilan tersebut, Komunitas SBR di Pantai Serangan telah menyelenggarakan Grom Challenge 2025. I Wayan Mudira Jaya mengatakan, selama bertahun-tahun komunitas ini menjadi ruang tumbuh bagi anak-anak berbakat untuk meniti karier selancar sejak usia dini. Dengan kerja keras dan semangat kebersamaan, SBR telah konsisten menciptakan ekosistem pembinaan yang sehat dan mendukung.

“Kami bukan hanya bikin kontes, tapi merawat mimpi. Anak-anak ini adalah masa depan surfing Bali dan Indonesia,” ujarnya.

3. Bali memiliki potensi mencetak grom, satu di antaranya Serangan

Peselancar Bali Dharma Wisesa Bali (Dok.IDN Times/Farhan Yahya)

Kesempatan ini juga menjadi pengingat akan keberhasilan Komunitas SBR dalam melahirkan peselancar berbakat. Seperti yang telah tampil di level internasional, I Made Pajar Ariyana, atau akrab disapa Pajar. Pemuda asal Kelurahan Serangan kelahiran 2005 ini telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang dunia. Termasuk Asian Surfing Championship di Maladewa, WSL Manokwari Pro QS 1000 di Papua Barat, serta Kejuaraan Dunia Junior WSL di La Union, Filipina.

Pajar diketahui mulai berselancar sejak usia enam tahun di Pantai Serangan. Hal ini juga sebagai bukti bahwa Serangan Board Riders berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya peselancar kelas dunia.

"Dengan sinergi antara komunitas dan pihak pengelola kawasan, Serangan sekali lagi membuktikan bahwa ombak tak hanya bisa menciptakan gelombang di laut. Tapi juga membawa harapan dan cita-cita tinggi dari Desa Serangan untuk dunia," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Irma Yudistirani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us