Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Perempuan Bali Bersepeda ke Jakarta, Kampanye Lingkungan Hidup

Aktivis
Tiga perempuan bersepeda dari Bali-Jakarta untuk kampanye lingkungan (Dok.IDN Times/istimewa)

DenpasarIDN Times - Tiga orang perempuan yang bernama Trilara Prasetya Rina (55) asal Kabupaten Klungkung, Anak Agung Oka Diarti (44) asal Kota Denpasar, dan Putu Roshati Eny Agrika (45) asal Kota Denpasar melakukan kampanye untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Kepala Pusdal LH Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi, mengatakan ketiga perempuan pesepeda tersebut akan menempuh perjalanan lebih dari 1.100 kilometer dari Denpasar menuju Jakarta. Mereka terlibat kampanye Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) melalui Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Bali dan Nusa Tenggara sendiri mengambil tajuk kampanye Less Plastic, More Oxygen–One Ride at a Time.

"Bersepeda bukan hanya olahraga. Ini adalah pesan, perlawanan terhadap krisis lingkungan, dan ajakan hidup lebih sehat. Tiga nilai utama kami yakni ketahanan,  kesederhanaan, dan keberlanjutan,” ujarnya, pada Senin (16/6/2025).

1. Pesepeda akan menuju Jakarta dalam waktu tujuh hari

Aktivis
Tiga perempuan bersepeda dari Bali-Jakarta untuk kampanye lingkungan (Dok.IDN Times/istimewa)

Menurut Kepala Pusdal LH Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi, ketiga pesepeda tersebut dijadwalkan akan menempuh perjalanan selama tujuh hari perjalanan, dari 16 hingga 22 Juni 2025. Mereka di usianya yang tidak muda lagi akan mengayuh sepeda melintasi Pulau Jawa sambil menyuarakan pentingnya hidup ramah lingkungan.

Ini menandakan bahw perjalanan bukan hanya tentang uji fisik, tetapi juga simbol kuat gaya hidup rendah emisi dan ajakan kolektif untuk meninggalkan kebiasaan yang mencemari lingkungan, seperti penggunaan plastik sekali pakai dan ketergantungan pada kendaraan bermotor.

"Tiga perempuan yang mengayuh sepeda menjadi simbol keberanian dan kepemimpinan dalam kampanye ini. Mereka menegaskan bahwa aksi lingkungan adalah tanggung jawab bersama tanpa batasan gender maupun usia," terangnya.

2. Pengurangan polusi di masyarakat diawali dari langkah kecil

Ilustrasi membersihkan sampah (freepik.com/freepik)
Ilustrasi membersihkan sampah (freepik.com/freepik)

Mereka akan menggelar kampanye publik, edukasi terbuka, dan kolaborasi sosial di berbagai kota bersama pemerintah daerah dan komunitas lokal. Fokusnya adalah menyadarkan masyarakat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan kecil seperti bersepeda.

Kegiatan ini juga menjadi media untuk menyampaikan risiko akumulatif polusi plastik terhadap ekosistem darat dan laut, serta dampak dari pencemaran udara yang kini telah menjadi bagian dari tiga krisis planet atau triple planetary crisis, yakni krisis iklim, krisis polusi, dan krisis keanekaragaman hayati.

"Kampanye ini menjadi bagian dari strategi KLH/BPLH dalam mendorong partisipasi publik yang inklusif, lintas generasi, dan berorientasi pada aksi nyata. Masyarakat Indonesia diajak untuk tidak menunggu perubahan datang dari atas melainkan turut mendorongnya dari bawah, dari diri sendiri, dan dari hal-hal kecil," katanya.

3. Pemerintah memaksimalkan upaya kampanye

ilustrasi sampah plastik (pexels.com/Catherine Sheila)
ilustrasi sampah plastik (pexels.com/Catherine Sheila)

Sebagai bagian dari komitmen regional dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan, kampanye ini terintegrasi dengan Gerakan Bali Bersih Sampah. Gerakan ini merupakan upaya untuk mengatasi persoalan sampah, khususnya plastik sekali pakai melalui pendekatan edukatif dan partisipatif yang melibatkan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.

"Semangat dari gerakan ini sejalan dengan pesan kampanye bersepeda, mendorong gaya hidup yang lebih sadar lingkungan dan bebas dari sampah yang mencemari ruang hidup bersama," terangnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us