Simbol dan Makna Saraswati dalam Hindu Bali, Sumber Pencerah Manusia

Rahajeng Rahina Saraswati 

Pada tahun 2021, masih dalam masa pandemik, Hari Suci Saraswati jatuh pada Sabtu (28/8/2021), tepatnya Sabtu Umanis Wuku Watugunung. Berbeda dengan masa sebelum pagebluk melanda, kali ini para pelajar tidak bisa turut melakukan persembahyangan di sekolah. Guna menghindari penularan virus, semua aktivitas persembahyangan dibatasi. 

Ya, Hari Suci Saraswati dimaknai sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, sumber pencerah bagi manusia yang sebelumnya hidup dalam kebingungan dan kegelapan. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa membedakan antara baik dan benar. Selain itu, ilmu pengetahuan digunakan manusia untuk menjalani kehidupan dan mencari penghidupan. 

Umat Hindu yang memuja Dewi Saraswati, berarti mereka menjunjung tinggi nilai ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Hal ini bertujuan agar ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan, dan negara. Berikut simbol dan makna Saraswati dalam Hindu Bali:

1. Dewi Saraswati sebagai sumber dari segala sumber pengetahuan

Simbol dan Makna Saraswati  dalam Hindu Bali, Sumber Pencerah Manusiaphdi.or.id

Dikutip dari situs phdi.or.id, Saraswati secara etimologi berasal dari kata Saras dan Wati. Saras yang juga berasal dari urat kata Sansekerta "Sr" ini memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Wati berarti yang memiliki.

Saraswati bermakna sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan air kehidupan dan ilmu pengetahuan secara terus menerus. Kata Saraswati ini didefinisikan oleh Dosen Panca Sraddha Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Drs I Gusti Ketut Widana MSi. Dewi Saraswati merupakan simbol dari kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dalam menciptakan atau menurunkan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: 10 Legenda Terciptanya Musik dari Berbagai Mitologi, Termasuk Hindu

2. Dilambangkan sebagai seorang dewi yang bertangan empat

Simbol dan Makna Saraswati  dalam Hindu Bali, Sumber Pencerah Manusiaboldsky.com

Dewi Saraswati sebagai manifestasinya Tuhan Yang Maha Esa dilambangkan seperti seorang dewi bertangan empat yang masing-masing memegang alat musik, genitri, pustaka suci, dan bunga teratai, serta ditemani oleh angsa. Simbol-simbol tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Berikut di antaranya:

  • Perempuan merupakan simbol dari kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut, dan mulia. Sosoknya menyimbolkan bahwa cantik itu menarik. Sehingga ilmu pengetahuan itu selalu menarik untuk dipelajari. Semakin banyak ilmu yang didapatkan, biasanya seseorang akan semakin tertarik untuk belajar
  • Genitri merupakan simbol dari kekekalan atau keabadian. Artinya ilmu pengetahuan itu kekal dan tidak terbatas. Ilmu pengetahuan tidak akan habis untuk dipelajari. Ilmu pengetahuan itu sangat luas, dan selalu dipelajari secara terus-menerus baik melalui pendidikan formal maupun informal
  • Pustaka Suci atau Lontar merupakan simbol dari ilmu pengetahuan suci. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan itu baik untuk dipelajari. Setelah ilmu pengetahuan didapat, maka penggunaannya perlu disesuaikan secara tepat dan berguna. Sehingga dapat menghasilkan manfaat yang berguna bagi kehidupan banyak orang
  • Teratai merupakan simbol kesucian dari Ida Sanghyang Widhi Wasa. Bunga teratai memiliki keunikan tersendiri. Tanaman ini bisa hidup di tiga alam. Yaitu alam lumpur, air, dan udara. Walaupun hidup di alam air, bunga teratai tidak bisa basah. Sehingga dipakai sebagai simbol kesucian serta bebas dari keterikatan. Dalam hal ini Ida Sanghyang Widhi Wasa, walaupun menciptakan alam beserta isinya, Beliau tidak terikat oleh ciptaan-Nya sendiri
  • Alat musik merupakan simbol budaya yang tinggi. Kesenian merupakan alat penghibur di saat pikiran sedang kacau atau kegelapan. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan dilambangkan sebagai alat musik yang bisa menghibur di kala kegelapan. Ilmu pengetahuan juga menjadi simbol keindahan yang dapat dinikmati sepanjang hidup
  • Angsa merupakan simbol dari kebijaksanaan. Angsa juga hidup di tiga alam. Yakni air, darat, dan udara sebagai lambang kuasa Ida Sanghyang Widi Wasa. Ketika mencari makan, angsa dapat memisahkan antara makanan dan lumpur. Dengan demikian angsa merupakan dari adanya sifat wiweka (Kebijaksanaan) tinggi yang dapat membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah.

3. Ada beberapa pantangan saat perayaan Hari Suci Saraswati

Simbol dan Makna Saraswati  dalam Hindu Bali, Sumber Pencerah ManusiaIDN Times/Irma Yudistirani

Untuk memuja Dewi Saraswati juga diperlukan pantangan yang perlu dilakukan. Menurut rumusan tokoh pendidikan Agama Hindu, Drs I Gede Sura MSi, berikut beberapa pantangannya:

  • Upakara pemujaan Saraswati dilakukan pada pagi hari atau sebelum tengah hari.
  • Sebelum upacara Saraswati dan sebelum lewat tengah hari, tidak diperkenankan membaca dan/atau menulis mantra dari kesusastraan. Apabila dilanggar, niscaya hasilnya tidak mendapatkan kerta wara Nugraha Sanghyang Aji Saraswati
  • Bagi umat yang melaksanakan brata Saraswati secara penuh, tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam
  • Dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan "pangweruh" agar senantiasa dilandasi oleh hati yang jernih serta pikiran "astiti bakti" ke hadapan Hyang Saraswati. Termasuk juga merawat perpustakaan mulai segala jenis buku maupun lontar-lontar yang dimiliki.

Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali

Baca Juga: Jadwal Hari Raya Hindu Bali Sepanjang Tahun 2021, Catat Ya Semeton

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya