Istilah Penting dalam Tajen, Sabung Ayam Tradisional Bali

Tajen merupakan tradisi sabung ayam atau adu ayam masyarakat Bali. Dalam perkembangannya, tajen sangat lekat dengan judi karena ada taruhan di dalamnya.
Tajen memiliki banyak istilah yang perlu diketahui oleh orang yang sering hadir di arena tajen. Apa saja? Berikut daftarnya yang dikutip dari sebuah jurnal berjudul Tajen dan Istilahnya yang ditulis oleh I Nengah Mileh dan Ida Bagus Astika Pidada.
1. Jenis taruhan dalam tajen

Dalam tajen ada beberapa jenis taruhan. Taruhan ini perlu diketahui oleh peserta tajen agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Berikut adalah daftar istilah taruhan dalam Tajen:
- Angkeb merupakan taruhan yang dipinjamkan oleh orang lain
- Apit merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 1:2
- Apit balu, jenis taruhan dengan perbandingan 1:2. Jika sapih (seri) yang mengatakan balu menang
- Balu merupakan jenis taruhan sesuai kesepakatan, jika sapih, yang mengatakan balu mendapatkan uang
- Cok merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 3:4
- Cok balu merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 3:4. Jika seri, yang mengatakan balu menang
- Cok tlude merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 10:7
- Dapang merupakan taruhan dengan perbandingan 9:10
- Dapang balu merupakan taruhan dengan perbandingan 9:10. Jika seri, yang mengatakan balu menang
- Gasal merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 4:5;
- Gasal balu merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 4:5. Jika seri, yang mengatakan balu menang
- Lima telu merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 5:3
- Tluda merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 3:2,
- Tluda balu merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 3:2. Jika seri, yang mengatakan balu menang
- Pada merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 1:1
- Pada balu merupakan jenis taruhan dengan perbandingan 1:1. Jika seri, orang yang mengatakan balu yang menang.
2. Nama peralatan dalam tajen

Suatu pagelaran tajen akan menggunakan beberapa peralatan utama. Berikut daftarnya:
- Ancak-ancak adalah penutup sangkar ayam dari bawah yang terbuat dari bambu
- Taji adalah senjata utama seperti pisau kecil yang diikatkan di kaki ayam untuk menyerang lawannya
- Bulang adalah benang yang digunakan untuk mengikat taji di kaki ayam
- Ceeeng, alat penanda waktu tradisional yang terbuat dari batok kelapa
- Guungan artinya sangkar ayam
- Kalangan adalah sebutan untuk arena tajen;
- Kemong adalah alat gamelan Bali yang digunakan sebagai bel tanda sabung ayam mulai atau selesai
- Kisa, alat yang terbuat dari anyaman daun kelapa untuk membawa ayam ke lokasi tajen
- Sedangkan krepe terbuat dari anyaman bambu.
3. Istilah terkait orang yang bertugas dan ayam di tajen

Untuk orang atau petugas yang terlibat dalam arena tajen memiliki istilah tersendiri. Berikut daftarnya:
- Bebotoh istilah untuk para penjudi tajen, terkadang ditujukan juga untuk para penikmat tajen
- Pakembar adalah orang yang bertugas untuk melepaskan ayam yang akan diadu
- Saya adalah orang yang bertindak sebagai juri dalam tajen
- Batu tumpeng adalah seseorang yang menentukan kalah atau menang.
Sedangkan untuk ayam, ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam arena tajen sebagai berikut:
- Buruh adalah sebutan untuk ayam yang sudah sering menang
- Cundang adalah ayam yang kalah diadu. Ayam cundang ini biasanya digunakan untuk membuat masakan yang sangat digemari yaitu kuah be cundang
- Jerih adalah sebutan untuk ayam yang lari tidak mau bertarung lagi
- Kepek adalah kondisi ayam yang satu atau kedua sayapnya tidak normal karena terkena taji
- Lek-lek adalah kondisi ayam yang lehernya susah bergerak karena terkena taji
- Mongol adalah ayam yang diadu tidak menggunakan taji
- Nglesin adalah ayam yang kadang-kadang mau melawan namun kadang-kadang lari
- Pukangan kondisi paha ayam yang telah lepas dari badannya
- Saungan adalah ayam yang belum pernah diadu dalam arena tajen.
4. Istilah yang terkait dengan taji

Untuk pemasangan taji, ada beberapa istilah yang sering digunakan antara lain:
- Manggleng adalah merupakan bentuk taji yang pangkal tajinya diikat di atas itik-itik atau jari ayam yang mengarah ke belakang
- Nemerang merupakan bentuk taji yang pangkal taji diikat di sisi kiri kaki kirinya
- Nemerang yeng bentuk taji yang pangkal taji diikat di pergelangan kaki kiri di sisi kanan
- Ngacingin, bentuk taji yang pangkal taji diikat di kaki ayam
- Ngepe, bentuk taji yang pangkal taji diikat hanya di le.
- Ngisor, bentuk taji yang pangkal taji diikat hanya di linjong
- Pada baret, jenis taji yang pangkal taji diikat di jari tengah dan pergelangan kaki, batang taji berada di sebelah kanan itik-itik
- Taji dua, istilah untuk penggunaan taji di kedua kaki ayam.
Istilah atau kosakata terkait tajen di atas sangat perlu dipahami. Karena jika tidak memahami dapat menimbulkan kesalahpahaman terutama terkait dengan taruhan.