Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Data Pribadi yang Tidak Boleh Dishare kepada Orang Lain

ilustrasi kejahatan dunia maya (freepik.com/freepik
ilustrasi kejahatan dunia maya (freepik.com/freepik

Dalam era digital saat ini, informasi pribadi menjadi aset yang sangat berharga. Namun, banyak orang masih menganggap remeh pentingnya menjaga data pribadi dan kerap membagikannya tanpa berpikir panjang. Padahal, kebocoran data bisa berujung pada berbagai masalah serius seperti penipuan, pencurian identitas, hingga penyalahgunaan akses digital. 

Teknologi memang membuat hidup jadi lebih mudah, namun di saat yang sama juga membuka celah keamanan jika pengguna lengah. Informasi seperti sidik jari, alamat rumah, hingga scan mata kini menjadi target baru para pelaku kejahatan digital. Berikut ini adalah lima jenis data pribadi yang wajib kamu lindungi agar terhindar dari berbagai risiko di masa depan yang dilansir dari trustcloud.tech.

1. NIK dan KK

ilustrasi identitas diri (freepik.com/freepik
ilustrasi identitas diri (freepik.com/freepik

NIK dan nomor KK adalah data krusial yang sering disalahgunakan untuk berbagai kejahatan, seperti pembukaan rekening fiktif, pendaftaran pinjaman online ilegal, atau bahkan pemalsuan identitas. Banyak kasus terjadi di mana seseorang tiba-tiba memiliki utang padahal tidak pernah meminjam uang. Setelah ditelusuri, ternyata data pribadinya digunakan oleh pihak lain tanpa izin.

Maka dari itu untuk jangan pernah membagikan NIK dan nomor KK sembarangan, apalagi mengunggah foto KTP atau KK ke media sosial. Bahkan jika ada pihak yang mengaku dari instansi resmi, tetap berhati-hatilah dan pastikan kamu mengetahui dengan jelas tujuan pengambilan data tersebut. Lebih baik waspada daripada menyesal kemudian.

2. Kata sandi dan kode OTP

ilustrasi security (pexels.com/julia)
ilustrasi security (pexels.com/julia)

Kata sandi adalah kunci utama dari seluruh akun digital yang kamu miliki. Sekali saja seseorang mengetahui password-mu, seluruh akses terhadap email, perbankan digital, dan media sosial bisa dengan mudah diambil alih. Terlebih lagi jika kamu menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun, risikonya bisa jauh lebih besar.

Begitupun dengan kode OTP, yang biasanya dikirim lewat SMS atau email untuk mengonfirmasi transaksi atau login. Jangan pernah membagikan OTP kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku sebagai customer service. Tidak ada pihak resmi yang akan meminta kode OTP secara langsung. Jika kamu membagikannya, kamu sendiri yang membuka pintu bagi penipuan dan pembobolan akun.

3. Data biometrik seperti sidik jari dan scan mata

ilustrasi sidik jari (pexels.com/robert)
ilustrasi sidik jari (pexels.com/robert)

Seiring berkembangnya teknologi, data biometrik seperti sidik jari dan scan mata mulai digunakan sebagai metode autentikasi yang lebih aman. Meskipun terlihat canggih dan praktis, data ini sebenarnya sangat sensitif karena melekat secara biologis pada identitas seseorang dan tidak bisa diubah seperti kata sandi biasa.

Jika data biometrik sampai bocor, kamu tidak bisa “mengganti” sidik jari atau retina seperti mengganti password. Itulah mengapa kamu harus berhati-hati ketika menggunakan layanan yang meminta akses ke data ini. Pastikan platform atau aplikasi tersebut benar-benar terpercaya dan memiliki kebijakan privasi yang jelas.

4. Lokasi tempat tinggal

ilustrasi alamat rumah (pexels.com/robert)
ilustrasi alamat rumah (pexels.com/robert)

Membagikan lokasi rumah atau keberadaan secara real-time di media sosial bisa menjadi bumerang. Informasi ini bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian, pengintaian, atau bahkan kejahatan fisik. Banyak orang tidak sadar bahwa unggahan seperti “lagi liburan di Bali”, misalnya, juga mengisyaratkan bahwa rumah mereka sedang kosong.

Apalagi jika kamu membagikan lokasi rumah dengan detail, seperti alamat lengkap atau foto rumah yang jelas terlihat nomor rumah dan lingkungan sekitarnya. Hindari kebiasaan oversharing ini di internet. Jika memang harus berbagi lokasi dengan orang lain, pastikan itu hanya kepada orang yang kamu percaya, dan gunakan fitur berbagi lokasi yang bersifat sementara.

5. Informasi rekening bank dan kartu kreditmu

ilustrasi kartu debit (freepik.com/drazen)
ilustrasi kartu debit (freepik.com/drazen)

Data finansial seperti nomor rekening bank, nomor kartu debit/kredit, CVV (kode di belakang kartu), hingga tanggal kedaluwarsa kartu adalah informasi yang sangat sensitif. Jika jatuh ke tangan yang salah, data ini bisa digunakan untuk transaksi ilegal tanpa sepengetahuanmu. Bahkan dalam hitungan menit, saldo rekeningmu bisa ludes jika kamu membagikannya secara sembarangan.

Selain itu, berhati-hatilah saat melakukan transaksi online. Pastikan situs tempat kamu berbelanja memiliki sistem keamanan yang baik, seperti protokol Https dan metode pembayaran aman. Jangan pernah membagikan data keuangan melalui pesan pribadi atau aplikasi chatting. Lebih baik sedikit repot demi keamanan, daripada menyesal karena mengalami kerugian besar.

Menjaga data pribadi di era digital adalah kewajiban setiap individu. Tidak semua hal perlu dibagikan ke publik, bahkan kepada orang terdekat sekalipun. Data seperti NIK, password, sidik jari, lokasi, dan informasi rekening bank adalah contoh informasi vital yang bisa membahayakan jika disalahgunakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us