Curhatan Mantan Pramugari Lion Air, 2 Kali Kecelakaan

Pakai pesawat yang sama pula

Jakarta, IDN Times - Tragedi jatuhnya Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang, Senin (29/10) pagi, di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, kembali membuka luka lama bagi seorang mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus.

Ia adalah saksi hidup saat pesawat Lion Air JT 538 yang dinaikinya tergelincir ketika mendarat di Bandara Adisumarno, Solo, akhir November 2004 lalu. Tragedi ini membuat 26 orang tewas, 55 luka berat, dan 63 luka ringan.

Ia harus menyaksikan dengan matanya sendiri, di bagian depan, penumpang, kapten, engineering, teman yang duduk di sebelahnya meninggal.

1. Itu bukan kejadian pertama. Ia mengalami kecelakaan pesawat hingga dua kali

Curhatan Mantan Pramugari Lion Air, 2 Kali KecelakaanTV One

Lazarus mengungkap jika kecelakaan di Solo bukanlah kecelakaan pesawat pertamanya. Sebelumnya ia pernah mengalami kecelakaan pesawat di Palembang. "(Pesawat) Keluar landasan, roda depan terbenam lumpur," kata Lazarus dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan TV One, Selasa (31/10) malam.

Kecelakaan di Solo juga menggunakan pesawat dengan nomor seri yang sama. Hanya saja kecelakaan di Palembang tidak sedahsyat di Solo. Lazarus mengingat dirinya masih berusia 19 tahun saat kecelakaan di Solo terjadi.  

Saat itu, kata Lazarus, dirinya mengalami luka parah. 

"Muka saya hancur, dengan keadaan pipi saya terbacok, tulang pipinya remuk, tangan saya copot, pinggang saya patah, kaki saya patah, betisnya hilang setengah bagian," katanya. 

Luka parah itu membuatnya harus menggunakan tongkat untuk berjalan sampai sekarang.

Baca Juga: Lion Air JT 610 Bermasalah Sejak Terbang dari Denpasar?

2. Bolak-balik masuk rumah sakit

Curhatan Mantan Pramugari Lion Air, 2 Kali KecelakaanTV One

Akibat luka yang sangat parah itu, Lazarus harus menjalani perawatan selama delapan bulan di rumah sakit. Berbagai operasi dijalaninya. "Sampai tahun kemarin saya masih mengalami operasi di bagian kaki," katanya.

Lazarus mengatakan pada delapan bulan awal setelah kecelakaan, biaya pengobatan masih ditanggung Lion Air. "Mereka lepas (Tangan) dari tahun 2007-an. Sejak itu gak ada lagi pertanggungjawaban," kata Lazarus.

Ia mengaku kecewa dengan sikap Lion Air ini. Namun ia tak ingin terus menerus memendam rasa kecewa itu.

3. Lazarus kini mendirikan penerbitan buku

Curhatan Mantan Pramugari Lion Air, 2 Kali KecelakaanInstagram/@lauralazarus

Baca Juga: Jualan Mesin Tik Hingga Calo Tiket, ini 5 Fakta Pemilik Lion Air

Tak ingin tenggelam dalam keterpurukan akibat cedera dan rasa kekecewaanya terhadap Lion Air, Lazarus kini mendirikan penerbitan buku Growing Publishing. Ia juga menulis buku berjudul "Unbroken Wings" yang kemudian menjadi best seller.

Curhatan Mantan Pramugari Lion Air, 2 Kali KecelakaanIDN Times/Cije Khalifatullah

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya