Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tabanan Kembangkan Peternakan Telur dengan Sistem Cage Free

ilustrasi ayam petelur (pexels.com/Ivan Babydov)
ilustrasi ayam petelur (pexels.com/Ivan Babydov)
Intinya sih...
  • Ayam petelur dibiarkan bebas dalam area tertutup, meningkatkan produksi dan kualitas telur serta mengurangi tingkat stres pada ayam.
  • Telur yang dihasilkan dari sistem cage free terserap ke hotel bintang lima, dengan kebutuhan pasar mencapai 20 ribu butir per hari.
  • Peternak baru menerapkan sistem cage free selama 9 bulan, mengalami peningkatan produktivitas dengan hasil panen 850-1.000 telur per hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tabanan, IDNTimes - Ada yang unik dari sistem berternak ayam petelur yang dikembangkan peternak di Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Peternak telur di sana mengembangkan sistem peternakan ayam petelur cage free.

Sistem peternakan cage free ini merupakan proyek pengembangan dari Perusahan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santhika, Tabanan. Peternakan cage free ini, merupakan yang pertama di Desa Perean.

"Kami kembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yaitu industri perhotelan yang ada di Bali,” ujar Direktur Utama Perumda Dharma Santika, Kompiang Gede Pasek Wedha, Kamis (7/8/2025).

1. Ayam diternak dengan dibiarkan bebas dalam area tertutup

ilustrasi ayam petelur (pexels.com/FurtherMore Studio)
ilustrasi ayam petelur (pexels.com/FurtherMore Studio)

Pasek Wedha menjelaskan cage free adalah sistem peternakan di mana ayam petelur dibiarkan bebas bergerak di dalam area tertutup tanpa terkungkung dalam kandang sempit. Melalui sistem tersebut, kata dia, ayam dimungkinkan untuk menjalani perilaku alaminya, seperti bertengger, bertelur di sarang, dan menggaruk-garuk tanah.

"Dengan sistem ini, maka produksi dan kualitas telur yang dihasilkan bisa maksimal dan tingkat stress pada ayam petelur sangat rendah," ujarnya.

Ia melanjutkan peternakan ayam petelur cage free yang berlokasi di Banjar Puseh Desa Perean ini merupakan peternakan yang berbasis ramah lingkungan dan mensejahterakan ternaknya.

2. Telur yang dihasilkan dari sistem cage free terserap ke hotel bintang lima

ilustrasi ayam petelur (pexels.com/Shoeb Suryani)
ilustrasi ayam petelur (pexels.com/Shoeb Suryani)

Untuk saat ini, telur yang dihasilkan oleh sistem peternakan cage free yang ada di Kabupaten Tabanan sebanyak 3 ribu butir per hari. Jumlah itu, menurut Pasek Wedha, sudah habis terserap untuk memenuhi pasar hotel di Bali.

“Bahkan jika dilihat dari kebutuhan cage free egg yang kami hasilkan, masih kurang. Saat ini kebutuhan telur untuk pasar hotel mencapai 20 ribu butir per hari,” ungkapnya.

Dengan adanya potensi pasar yang tinggi ini, Pasek Wedha berharap hingga akhir tahun 2025 ini, jumlah peternak ayam di kabupaten Tabanan yang mengadopsi sistem ini bertambah hingga 20 peternak dengan produksi 1.000 butir per hari.

3. Peternak baru menerapkan sistem cage free selama 9 bulan, dampaknya positif

IMG-20250807-WA0006.jpg
Peternak ayam petelur dengan sistem Cage Free, I Nyoman Merta (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Salah satu peternak ayam petelur dengan sistem cage free, I Nyoman Merta mengaku baru menerapkan sistem tersebut selama 9 bulan terakhir. Ia mengakui sistem tersebut berdampak positif pada produktivitas.

“Saat ini saya memiliki ternak ayam sebanyak 1.500 ekor. Hasilnya sudah sangat baik. Setiap hari saya bisa panen sebanyak 850 sampai dengan 1.000 telur,” ujarnya.

Dari 1.000 butir telur yang dihasilkan ternak ayamnya, menurut Merta, hampir seluruhnya diambil oleh Perumda Dharma Santhika Tabanan dengan harga Rp2 ribu per butir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us