Dukung Urban Farming Denpasar, BRI Bantu Kelompok Joglo Hidroponik

- BRI mendukung kelompok Joglo Hidroponik Berkah dengan bantuan infrastruktur, peremajaan wall garden, dan pelatihan peningkatan kapasitas.
- Joglo Hidroponik Berkah menjadi contoh urban farming terpadu di Bali dengan sistem hidroponik dan aquaponik yang dikelola secara terpadu.
- Dukungan BRI juga berdampak pada dunia pendidikan dengan banyak orang datang untuk belajar urban farming dan pengelolaan sampah terpadu.
Denpasar, IDN Times – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17 Denpasar menunjukkan dukungannya terhadap ketahanan pangan di wilayah perkotaan. Lewat Program BRInita (BRI Bertani di Kota) 2025, BRI menyalurkan bantuan kepada Kelompok Joglo Hidroponik Berkah.
Kelompok ini aktif mengembangkan pertanian urban berbasis hidroponik dan aquaponik di Denpasar. Program ini merupakan kelanjutan dari dukungan yang telah diberikan sejak 2023, dengan tujuan memperkuat dampak dan kemandirian pangan masyarakat secara berkelanjutan.
1. Dapat bantuan infrastruktur dan pelatihan

Bantuan yang disalurkan kali ini mencakup perbaikan sarana hidroponik dan aquaponik, peremajaan wall garden, dan pengembangan kolam lele. Selain itu, ada pula pelatihan peningkatan kapasitas bagi para anggota kelompok.
Regional CEO BRI Region 17-Denpasar, Hery Noercahya mengatakan, Program BRInita merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) BRI, yang berfokus pada pembangunan ekonomi komunitas.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya meningkatkan produksi kelompok Joglo Hidroponik Berkah, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan terbatas secara produktif,” jelas Hery.
2. Jadi contoh urban farming terpadu di Bali

Joglo Hidroponik Berkah telah aktif di bidang pertanian urban selama beberapa tahun terakhir. Mereka dikenal sebagai salah satu kelompok yang menerapkan sistem hidroponik dan aquaponik secara terpadu di Bali.
Ketua kelompok, Luckky Retnani, menyambut positif bantuan dari BRI. Menurutnya, dukungan ini sangat penting untuk keberlanjutan program yang dikelola komunitasnya.
“Dengan adanya pelatihan dan pengembangan infrastruktur, kami optimis bisa memperluas dampak sosial dan ekonomi dari urban farming yang kami jalankan,” ujar Luckky.
3. Berdampak ke dunia pendidikan

Ketua Umum Yayasan Al Hikmah Joglo, Maskuron, juga mengapresiasi bantuan dari BRI Region 17 Denpasar. Ia menyebut dukungan tersebut selaras dengan visi yayasan dalam membangun kemandirian dan pemberdayaan masyarakat.
“Yang mengejutkan, program ini ternyata juga berdampak besar dalam hal pendidikan. Banyak orang datang untuk belajar urban farming dan pengelolaan sampah terpadu,” ungkap Maskuron.
Lewat program BRInita, BRI menegaskan perannya dalam mendorong pertanian modern yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Terlebih di tengah keterbatasan lahan di wilayah urban, inovasi seperti hidroponik dan aquaponik menjadi solusi nyata untuk ketahanan pangan lokal.