Waspada, Kenalan Remaja di Klungkung Bersumber Dari Grup WA

Ini menurut penjelasan Ketua DPRD Klungkung ya

Klungkung, IDN Times - Warga Desa Manduang, Kabupaten Klungkung, berhasil mengagalkan kelompok remaja yang nyaris berduel di desanya, Sabtu (13/10) malam. Warga desa kemudian membawa belasan remaja yang didominasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) ini ke Balai Banjar setempat. Mereka langsung diamankan oleh Kepolisian Resor (Polres) Klungkung.

Atas peristiwa ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung, AA Gde Anom, menyoroti kasus kekerasan yang melibatkan para pelajar di Kabupaten Klungkung. Bahkan AA Gde Anom meminta sekolah dan kepolisian untuk mewaspadai tumbuhnya geng remaja di Klungkung.

1. Kenakalan remaja bersumber dari perbincangan di grup WA

Waspada, Kenalan Remaja di Klungkung Bersumber Dari Grup WAPexels.com/Snapwire

AA Gde Anom menjelaskan, rentetan kasus kenakalan remaja tak lama ini bersumber dari perbincangan kelompok, yang diakomodir melalui grup WhatsApp (WA). Bermaksud untuk mencari eksistensi, kelompok remaja yang sebagian besar pelajar ini rentan melakukan tindakan negatif.

"Kami perhatikan, kasus di Klungkung saat ini hulunya dari kelompok yang terorganisir di grup WA. Ini saya berani bilang geng, karena tindakannya seperti perkelahian itu sudah di luar norma di masyarakat. Ini yang tidak boleh dianggap sepele lagi," tegas AA Gde Anom.

2. Ini bukan persoalan sepele. Guru dan orangtua harus berperan untuk mengawasi anak-anaknya

Waspada, Kenalan Remaja di Klungkung Bersumber Dari Grup WApixabay.com/skalekar1992

Ia mengingatkan peran dan sinergi antara sekolah, orangtua dan kepolisian untuk mengantisipasi geng remaja yang semakin menjamur di Klungkung. Semua elemen harus mengantisipasi masalah kenakalan remaja ini, karena dikhawatirkan akan menjurus ke hal yang lebih serius, seperti miras dan narkoba.

"Masalah seperti ini jangan dianggap sepele. Maka kami minta peran guru, serta orangtua untuk mengawasi anak-anaknya. Kami tidak ingin hal seperti ini terulang kembali," jelasnya.

3. Perkembangan teknologi saat ini riskan. Harus ada pengawasan ekstra

Waspada, Kenalan Remaja di Klungkung Bersumber Dari Grup WAFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Klungkung, Tjokorda Gde Agung, meminta orangtua lebih proaktif lagi mengawasi anak-anaknya. Terlebih perkembangan teknologi informasi saat ini sangat riskan, jika tanpa diikuti pengawasan lebih dari orangtua.

"Di sekolah hanya sekitar enam jam, selebihnya adalah peran orangtua mengawasi anaknya. Berikan perhatian lebih, karena teknologi informasi saat ini sangat riskan membentuk karakter anak," tegasnya.

Dalam rentang waktu 10 hari ini sudah terjadi dua kejadian nyaris bentrok yang melibatkan kelompok remaja di Klungkung. Kamis (3/10) lalu, ratusan remaja nyaris bentrok di sekitar Setra Tegal Linggah, tepatnya di dekat Kantor Lurah Semarapura Kangin sekitar pukul 21.00 Wita. Beruntung keributan berhasil digagalkan oleh warga setempat. Setelah didalami, ratusan remaja tersebut berasal dari dua kelompok berbeda, yakni Bull Destroyer dan The Cruser.

Sementara Sabtu (13/10) malam, dua kelompok remaja juga nyaris bentrok di jembatan Desa Manduang. Bahkan keributan ini melibatkan kelompok remaja dari dua desa yang berbeda Kabupaten. Beruntung warga sigap dengan mengamankan puluhan remaja yang sebagian besar merupakan pelajar.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya