Warga Tabanan Timbun Jembatan Rusak dengan Sabut Kelapa

- Jembatan penghubung Desa Gadungsari-Pesagi, Tabanan rusak parah dan ditimbun dengan sabut kelapa oleh warga.
- Jembatan masih dilalui kendaraan roda dua, namun akses ekonomi terganggu sejak jembatan rusak.
- Pemerintah Kabupaten Tabanan akan memperbaiki jembatan dengan pendanaan Rp8 miliar pada tahun 2026.
Tabanan, IDNTimes - Jembatan penghubung antara Desa Gadungsari dengan Desa Pesagi, Kecamatan Selemadeg Timur Kecamatan Tabanan, rusak parah. Agar jembatan itu bisa dilalui, warga kemudian menimbun bagian yang rusak dengan sabut kelapa.
Meski rusak, jembatan ini masih dilalui kendaraan roda dua. Warga berharap jembatan bisa segera diperbaiki karena merupakan menjadi akses perekonomian warga setempat.
1. Jembatan rusak sejak awal tahun 2024

Perbekel Desa Gadungsari, I Wayan Sindreg membenarkan rusaknya jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan tersebut "Jembatan ini panjangnya 12 meter sudah rusak setahun lebih," ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Pada awalnya, masyarakat hendak menimbun bagian yang rusak dengan tanah dan batu. Namun, menurut Sindreg, upaya itu dibatalkan karena sungai yang mengalir di bawah jembatan kerap meluap saat musim hujan.
"Ditakutkan luapan air dari Sungai Yeh Ngigih mengikis timbunan tanah dan batu tersebut," katanya.
2. Warga menyumbang sabut kelapa

Sindreg melanjutkan, salah satu warga yang juga pengusaha kelapa akhirnya menyumbang sabut kelapa untuk menimbun sisi jembatan yang jebol. Meski sudah diurug dengan sabut kelapa, namun banyak yang memilih untuk tidak melintasi jembatan tesebut karena takut.
"Jembatan ini biasanya dilalui kendaraan yang membawa hasil bumi. Semenjak rusak, kebanyakan tidak berani lewat jembatan tersebut dan memilih jalan memutar," ujar Sindreg.
Sindreg mengakui, kondisi jembatan yang rusak ini berdampak langsung pada perputaran ekonomi warga, terutama dalam distribusi hasil bumi, seperti kelapa dan gabah. Setelah jembatan rusak, kendaraan angkut terpaksa memutar ke jalur selatan yang memakan waktu cukup lama.
“Kalau roda dua masih memungkinkan untuk melewati jembatan tersebut,” katanya.
3. Pendanaan perbaikan jembatan diusulkan tahun 2026
Menurut Sindreg, pihaknya desa sudah melaporkan kondisi jembatan itu ke Dinas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan, sejak awal jembatan mulai rusak.
Sindreg berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan itu karena perputaran ekonomi warga terganggu sejak jembatan rusak.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, Made Dedy Darmasaputra mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan perencanaan teknis untuk perbaikan jembatan tersebut.
Adapun pendanaan untuk perbaikan jembatan ini diusulkan tahun 2026. "Mengingat pengerjaannya perlu dilakukan secara menyeluruh. Kebutuhannya berkisar Rp8 miliar untuk perbaikan jembatan,” ujarnya.