Warga Sekitar TPA di Nusa Penida Hirup Asap Kebakaran

Klungkung, IDN Times - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Biaung di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung telah terjadi selama sepekan dan belum juga padam. Kepulan asap dari TPA terbesar di Nusa Penida itu mulai dikeluhkan warga sekitar. Mereka khawatir akan berdampak pada kesehatannya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP dan Damkar) Klungkung, I Dewa Putu Suwarbawa, menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api, termasuk menyediakan layanan kesehatan kepada warga terdampak.
“Terhadap laporan adanya warga yang kena paparan asap, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) telah melakukan upaya-upaya pemadaman api. Termasuk memberikan layanan kesehatan ke warga terdampak,” ujar Suwarbawa, Senin (21/10/2024).
Menurut Suwarbawa, pemadaman kebakaran sulit dilakukan karena minimnya jumlah armada pengangkut air, jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran, dan padatnya lalu lintas menuju TPA Biaung.
1. Damkar Klungkung minta bantuan tandon air dan pompa portable

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali untuk meminta bantuan dua tendon air dan dua pompa portable.
"Kami telah minta bantuan dua tendon air berkapasitas 5000 liter. Kendala utama kami adalah pasokan air yang lambat," jelas Suwarbawa.
2. Warga mengeluh asap sampai ke pemukiman warga

Kebakaran sampah yang berlangsung selama sepekan ini meresahkan warga. Asapnya mengepul sampai ke permukiman warga. Mereka khawatir asap yang terhirup akan membawa dampak pada kesehatan, terutama bagi bayi dan lansia.
"Kami jelas resah, setiap hari hirup asap kebakaran sampah. Kami meminta segera ditanganilah," ujar warga sekitar, Made Sudarma, Senin (21/10/2024).
3. Pemkab menyediakan cek kesehatan gratis bagi warga terdampak asap

Dinas Kesehatan Klungkung diminta untuk membagikan masker kepada warga yang terdampak asap. Selain itu, Puskesmas Nusa Penida 1 diharapkan agar membuka layanan kesehatan untuk memastikan warga tidak mengalami gangguan kesehatan akibat paparan asap.
Selain warga, petugas damkar yang bekerja di lapangan juga berpotensi menghirup asap kebakaran.
"Kami juga akan meminta bantuan kesehatan untuk personel damkar yang bekerja di lapangan," imbuh Suwarbawa.