Tersetrum Listrik, Pekerja Baliho Terpental dan Meninggal

Sukadi mengatakan, korban bersama rekannya Dheon Pratama (22), tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 17.15 Wita. Keduanya menemui petugas satpam untuk melaporkan niatnya menyurvei reklame, namun pihak satpam merespons akan berkoordinasi dulu dengan pemborongnya.

Tidak berselang lama, saksi satpam menghubungi pemborong yang dimaksud untuk memastikan keduanya merupakan pekerja yang dipekerjakan oleh pemborong. Keduanya kemudian di perbolehkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Setelah pengukuran selesai korban hendak turun, tetapi terdengar suara ledakan ketika korban menginjak pijakan tangga nomor 3 dari atas. Saksi melihat korban sudah terlempar dan terjatuh di atap bagungan pos satpam. Saksi kemudian berupaya menolong korban sambil berteriak meminta tolong.

Selanjutnya saksi menghubung petugas Pemadam Kebakaran Badung dan Kepolisian Polsek Kuta. Para petugas sampai di lokasi sekitar pukul 18.30 Wita dan mengevakuasi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sekitar pukul 19.00 Wita, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan menggunakan ambulans milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.

Berdasarkan hasil olah TKP dari Petugas Identifikasi Polresta Denpasar, korban diungkap telungkup di atas atap dak bangunan pos satpam, dengan tangan kiri di bawah tubuhnya. Bagian telinga kanan dan mulut mengeluarkan darah, dagu retak, tangan kanan mengalami luka bakar, serta lecet pada jari - jarinya akibat tersengat aliran listrik.

"TKP ditemukan potongan alat meteran yang diduga kena setrum," jelasnya.