Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250910-WA0162.jpg
Bencana banjir di Tabanan sebabkan rumah warga ambruk (Dok.Polres Tabanan)

Tabanan, IDNTimes - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tabanan AKBP I Putu Bayu Pati, bersama jajaran pejabat utama (PJU) Polres Tabanan langsung meninjau lokasi bencana alam banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Kediri, Rabu (10/9/2025). Peninjauan dilakukan di Perumahan Lembah Sanggulan dan Panorama Indah Sanggulan, Desa Banjar Anyar, yang terdampak luapan Sungai Yeh Dati akibat curah hujan tinggi sejak dinihari.

Dalam kejadian tersebut, lima rumah warga ambruk akibat longsor dengan kerugian mencapai Rp1 miliar, serta 33 unit rumah terendam banjir. Total ada 33 kepala keluarga (KK( harus mengungsi ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Banjar Anyar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami minta warga selalu siaga dan segera melapor jika ada potensi bencana,” ujarnya, Rabu (10/9/2025)

1. Warga tidak sempat menyelamatkan harta benda

Rumah warga di Tabanan terendam banjir (Dok.Polres Tabanan)

Seorang warga yang rumahnya ambruk karena banjir, Susiani, mengaku tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Kejadiannya sangat cepat, dan hanya bisa menyelamatkan keluarga.

"Semua barang tertinggal. Ada yang terendam, ada yang hanyut," kata Susiani.

Ketua Paguyuban Perumahan Bantaran Sungai Dati, Winaldi Nawir, mengatakan lokasi terdampak banjir meliputi Perumahan Gang Mawar Dua, Perumahan Mawar Indah, Perumahan Nakula, Perumahan Panorama, Perumahan Alam Sari, Perumahan Lembah Sanggulan, dan Perumahan Taman Pertiwi.

3. Banjir yang terjadi lebih parah daripada banjir sebelumnya

Bencana banjir di Tabanan (Dok.Polres Tabanan)

Banjir kali ini, diakui Winaldi terjadi lebih parah dibandingkan sebelumnya. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Kondisi di Perumahan Panorama paling parah, lantaran senderan sungai yang jebol saat banjir sebelumnya dan belum diperbaiki hingga sekarang.

"Untuk pembangunan pembatas sungai sudah kami ajukan proposal ke BPBD Tabanan dengan anggaran Rp34 juta. Tapi belum sempat digarap, banjir kembali datang," ujarnya.

Selain merusak bangunan, banjir juga menutup setengah badan jalan di sekitar lokasi. Warga masih khawatir dengan potensi longsor susulan akibat pondasi badan sungai yang tergerus derasnya arus. Para korban berharap adanya penanganan cepat dari BPBD dan pemerintah daerah, karena kondisi material reruntuhan terlalu berat untuk ditangani warga secara mandiri.

Editorial Team